Aksi seorang pengemis di Ponorogo ini bikin siapapun tercengang. Meski pakaiannya lusuh, pengemis tersebut memiliki gaya hidup elite. Perempuan yang mengemis di sekitar Alun-alun Ponorogo ini memilih bermalam di hotel.
Bukan sehari dua hari, pengemis yang bukan merupakan warga Ponorogo ini menginap di hotel selama 8 hari. Berapa sih penghasilan pengemis tersebut hingga mampu bergaya hidup mewah?
Berikut fakta-fakta mencengangkan pengemis elite tidur di hotel Ponorogo:
1. Pengemis Terjaring Razia di Alun-alun Ponorogo
Perempuan yang modusnya meminta sumbangan ke warga ini terjaring razia di Alun-Alun Ponorogo. Ia dijaring oleh Satpol PP dalam razia pengamen dan pengemis di Alun-alun Ponorogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alun-alun Ponorogo memang kerap jadi sasaran para pengemis dan pengamen. Sebab, lokasi itu menjadi salah satu tempat hiburan yang lengkap dan bisa dijangkau masyarakat.
Di tengah ruang publik itu terdapat permainan anak-anak. Banyak keluarga yang mengajak anak mereka untuk bermain di sana sekaligus menghabiskan waktu dengan suasana taman yang rindang.
Selain itu, di sekitar lokasi alun-alun itu terdapat deretan warung makan dan juga jajanan. Sehingga para pengunjung tidak perlu lagi jauh-jauh mencari makanan di tengah aktivitas healingnya. Di tengah aktivitas warga itulah para pengamen dan pengemis memanfaatkan situasi.
2. Satpol PP Kaget Ada Pengemis Nginap di Hotel
Kabid Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Umum Satpol PP Ponorogo Subiyantoro mengatakan, pihaknya kaget saat mengetahui pengemis berinisial A tersebut menginap di hotel.
Mulanya, A turut terciduk dalam razia yang digelar Subiyantoro dan rekan-rekannya. Pengemis elite itu ketahuan menginap di hotel saat penggeledahan barang dilakukan oleh petugas.
"Beberapa hari terakhir kami memang razia pengemis. Salah satunya yang unik dan bikin kaget ya ada satu pengemis menginap di hotel ini," kata Subiyantoro.
3. Ternyata Warga Jombang
Dalam razia itu, petugas meminta para pengamen dan pengemis untuk menunjukkan identitas masing-masing dan memeriksa isi tas yang mereka bawa. Keberadaan A menjadi atensi karena dia ber-KTP Jombang dan ditemukan kunci kamar hotel di dalam tasnya.
"Ditemukan KTP. Dari KTP itu salah satu dari pengemis merupakan warga Jombang. Juga terdapat kunci hotel di dalam tas pengemis berinisial A ini," imbuh Subiyantoro.
4. Pengakuan Pengemis yang Bermalam di Hotel
Setelah ditanyai lebih lanjut, pengemis berjilbab cokelat itu ternyata seorang tunawicara. Dia mengaku sudah 8 hari di Ponorogo dan lebih memilih menginap di hotel karena dirinya baru sekali ini mengemis di Ponorogo.
"Modalnya cuma kardus, kemudian sengaja berangkat dari Jombang menggunakan bus. Sampai di sini mengemis dan menginapnya di hotel," kata Subiyantoro.
5. Penghasilan Pengemis
Dia menduga bahwa penghasilan A dari mengemis di Alun-alun Ponorogo pasti mencapai lebih dari Rp 100 ribu per hari. Karena itu lah, Subiyantoro menduga perempuan itu berani dan sanggup membayar hotel untuk menginap selama 8 hari.
"Hotelnya saja berapa? Berani menginap dan sudah lebih dari sepekan. Hotelnya di tengah kota lho! Bukan hotel melati yang ecek-ecek," katanya.
6. Banyak Laporan Pengemis Marah Diberi Uang Sedikit
Satpol PP Ponorogo sudah cukup lama mengincar para pengamen dan pengemis ini. Terutama karena mereka kerap mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada sejumlah pengemis yang marah bila cuma diberi uang Rp 500 atau Rp1.000.
"Ya memang mereka ini dikasih Rp 500 atau Rp 1.000 sering marah, makanya setelah ini kami gelar razia secara rutin," pungkas Subiyantoro.
(hil/fat)