Korban tewas erupsi Gunung Marapi Sumbar terkonfirmasi menjadi 15 orang. Namun BNPB menyebut sebanyak 8 pendaki belum bisa dievakuasi.
BNPB merinci 10 orang di antaranya sudah dapat teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI. Seangkan 5 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
"Dengan adanya penambahan korban tersebut, maka jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak 8 orang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (6/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini proses pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Sementara hingga pukul 10.00 WIB, erupsi Gunung Marapi tercatat melalui seismograf terjadi sebanyak 46 kali. Dengan amplitudo maksimum 25,1 mm dan durasi 80 detik. Gunung api dengan ketinggian 2.891 mdpl tersebut masih berstatus waspada atau level II.
"BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar," ujarnya.
Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun pada jarak kurang dari 3 km dari puncak. Selain itu, masyarakat yang berada di 4 kecamatan terdekat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, masyarakat diimbau memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
"Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu yang masih simpang siur dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Harap selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat," katanya.
(irb/fat)