Ancaman Polisi untuk Jukir di Malang yang Dikeluhkan Warga Tak Sopan

Round-Up

Ancaman Polisi untuk Jukir di Malang yang Dikeluhkan Warga Tak Sopan

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 04 Des 2023 10:00 WIB
Pelayanan buruk juru parkir (Jukir) di Kota Malang dikeluhkan warga melalui media sosial. Sehingga mendapat respons dari pihak kepolisian.
Pelayanan buruk jukir di Kota Malang dikeluhkan warga melalui medsos/Foto: Istimewa (dok. Polsek Lowokwaru)
Surabaya -

Banyak warga Kota Malang yang mengeluhkan pelayanan buruk juru parkir (jukir) di wilayahnya. Para jukir dikeluhkan tak sopan hingga kerap berkata kasar pada warga. Polisi merespons hal ini dan mendatangi para jukir.

Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengaku sering mendapat aduan dari masyarakat, terkait buruknya pelayanan Jukir. Aduan soal Jukir tersebut disampaikan masyarakat melalui media sosial.

"Selama ini kami banyak mendapatkan aduan dari warga soal parkir. Aduan yang disampaikan terkait pelayanan Jukir yang tidak baik, seperti meminta tarif parkir tidak sopan hingga berkata kasar," ujar Anton pada Minggu (3/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat banyaknya aduan, Anton langsung menerjunkan anggotanya untuk mendatangi Jukir yang diadukan warga. Kedatangan petugas untuk memberikan imbauan kepada para Jukir.

"Anggota datang untuk memberikan imbauan. Mereka memberitahu kepada para Jukir bahwa warga itu tidak masalah membayar parkir, cuman kalau caranya meminta tidak sopan itu akhirnya orang enggan mau ngasih," kata Anton.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, anggota Polsek Lowokwaru sudah mendatangi beberapa tempat parkir yang kerap diadukan warga karena pelayanan Jukir kurang baik. Seperti di Kelurahan Mojolangu, Merjosari, Jatimulyo hingga Tlogomas.

"Seperti kemarin, Sabtu (2/12) itu ada dua tempat parkir yang didatangi petugas. Pertama di salah satu apotek yang tidak jauh dari Polsek Lowokwaru dan Mie Gacoan di Tlogomas," terangnya.

Petugas kepolisian hanya bisa memberikan imbauan kepada para Jukir. Namun, jika mereka masih saja berulah, polisi mengancam akan menindaklanjuti hal ini ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.

"Semisal Jukir-jukir yang pernah kita imbau itu tetap berperilaku buruk atau tidak ada perubahan, maka akan kita sarankan kepada Dishub untuk melakukan penindakan. Salah satu contohnya pencabutan KTA," terangnya.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir, pelayanan buruk Jukir di Kota Malang banyak dikeluhkan warga. Banyak yang menumpahkan unek-unek dan pengalaman mereka mendapat pelayanan buruk dari Jukir melalui media sosial.

Mulai dari Jukir yang tidak sopan saat meminta uang parkir, tidak memberikan pelayanan semestinya seperti membantu mengeluarkan motor atau menyeberangkan pengendara, penarikan uang parkir tidak sesuai aturan, hingga memungut biaya meski warga menjaga motornya sendiri.

Aduan pertama yang paling ramai dibahas terkait jukir di garasi Rosalia Indah, Jalan Hamid Rusdi, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Seperti cerita seorang warga yang hendak mengambil paket di sana.

Warga itu awalnya tidak mengetahui jika ada jukir, hingga saat akan meninggalkan lokasi, tiba-tiba dia dihentikan dan diminta uang parkir. Di situ mulai terjadi perdebatan hingga si jukir mengancam warga tersebut.

Persoalan itu ramai karena warga tersebut sempat mengambil video berdurasi 28 detik saat dirinya berdebat dengan si jukir yang mengenakan kaus merah dan celana panjang. Video tersebut tersebar dan ramai di Medsos.

Kemudian muncul keluhan-keluhan lain dari warga soal pelayanan jukir di sejumlah tempat di wilayah Kota Malang. Mulai dari jukir yang hanya menerima uang tanpa melayani seperti mengeluarkan motor atau menyeberangkan.

Bahkan, ada warga yang mengeluhkan perkataan kasar para jukir layaknya preman sehingga membuat warga jengkel. Termasuk soal tarif parkir melebihi aturan hingga tetap ditarik biaya parkir meski kendaraan dijaga sendiri oleh pemiliknya.

Salah satu contoh kasus diceritakan pemilik akun twitter @trullychia. Ia mengaku pada Mei lalu sempat menderita luka di bagian lutut. Saat itu, dia datang mengendarai sepeda motor menuju salah satu apotek di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang.

"Saat itu mau beli perban dan kasa buat lutut yang luka. Di situ tukang parkir nggak bantuin, benar-benar minta duit terus pergi begitu saja, nggak bantuin aku mindah sepeda motor padahal lihat posisi kakiku luka," ungkapnya kepada detikJatim, Minggu (3/12/2023).




(hil/fat)


Hide Ads