.webp)
Musim hujan baru saja tiba, namun sejumlah desa di Bojonegoro sudah terendam banjir. Desa-desa tersebut diketahui berada di Kecamatan Ngasem dan dan Dander.
Di Kecamatan Ngasem, tercatat berada di Desa Butoh, Trenggulunan dan Setren. Sedangkan di Kecamatan Dander yakni Desa Dander, lalu Kecamatan Bubulan ada dua desa yakni Desa Cancung dan Desa Bubulan.
Kepala BPBD Bojonegoro, Ardian Orianto menuturkan, hujan deras yang terjadi di Kecamatan Dander dan Ngasem mulai sejak pukul 13.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan dengan intensitas deras mengakibatkan sungai Tidu di Kecamatan Ngasem meluap ditambah tumpukan air di aliran irigasi di Desa Trenggulunan. Sedangkan di Dander akibat luapan sungai Semek di Desa Dander Kecamatan Dander," ujar Ardian Orianto, Sabtu (2/12/2023).
Banjir juga mengakibatkan pemukiman, persawahan warga terdampak genangan air lumpur dan fasum rusak di antaranya jembatan Penghubung Dusun Ngembul dan Krajan Desa Butoh Kecamatan Ngasem.
Selain itu area persawahan sekitar 20 Hektar sepanjang bantaran sungai yang ditanami jagung berumur 33 hari terendam. Kerusakan juga terjadi di Desa Trenggulunan, jembatan penghubung Dusun Ringinanom RT. 13 dan RW. 03, ukuran jembatan 2 m X 4 m yang terbuat dari beton terputus. Sawah sekitar 5 Hektar terendam terdapat tanaman padi berumur sepekan.
Personel BPBD Bojonegoro sendiri telah mendatangi lokasi guna melaksanakan kajian cepat hingga penyerahan bantuan. Hari ini masyarakat sudah melaksanakan pembersihan sisa material banjir bandang. Namun jembatan yang terputus saat ini belum bisa dilewati dan sudah diberi tanda larangan melintas.
"BPBD berkoordinasi dengan Dinas PU BM dan Pemdes, guna melaksanakan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan yang rusak akibat bencana banjir," pungkas Ardian.
(abq/iwd)
