.webp)
Jembatan rangka besi dan kayu di Sungai Tidu, Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro putus diterjang banjir bandang pada Jumat (1/12/2023) petang.
Banyak warga yang melihat detik-detik terseretnya jembatan dengan panjang 25 meter dan lebar dua meter tersebut. Ini merupakan jembatan penghubung Dusun Ngembul dan Krajan.
"Allahu Akbar, awas-awas jembatane pedhot (awas-awas jembatannya putus)," teriak warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya ada 50 keluarga di Dusun Ngembul yang terdampak. Sebab setiap harinya, banyak warga yang pergi ke sawah dan ladang lewat jembatan tersebut.
"Ya ini akan berimbas kalau sekarang jembatannya terkena banjir bandang tadi malam. Karena ada sekitar 50 KK yang tinggal di Dusun Ngembul. Dan tak sedikit aktivitas warga yang juga ke ladang atau ke desa sebelah lewat sini selama ini," ujar Kepala Dusun (Kasun) di Desa Butoh, Suparno kepada detikJatim, Sabtu (2/12/2023).
Menurutnya, warga terpaksa harus memutar jauh untuk bisa beraktivitas seperti biasanya. "Kalau hanya jalan kaki memutar bisa lewat pinggiran sawah. Tapi kalau pakai motor ya harus memutar lebih jauh lagi, lebih dari dua kilometer," imbuh Suparno.
 Banjir bandang di Bojonegoro pada Jumat (1/12/2023) petang/ Foto: Istimewa |
Jembatan tersebut dibangun oleh warga secara swadaya pada tahun 2017. Kini jembatan tersebut sudah tidak bisa dilewati warga. Warga berharap ada solusi dari Pemkab Bojonegoro.
Banjir bandang telah surut. BPBD Bojonegoro bersama perangkat desa langsung membagikan bantuan sembako kepada warga terdampak tadi malam. Yang terdampak banjir seperti Ponkesdes Butoh, beberapa rumah dan kandang hewan ternak.
"Untuk hewan ternak tidak ada yang terseret arus. Namun terdampak kebanjiran dengan rata-rata 50 cm airnya," tutup Suparno.
(sun/iwd)
