Tanggal 1 Desember memperingati beberapa hari penting. Ada Hari AIDS Sedunia hingga Hari Tahanan untuk Perdamaian.
Sederet peringatan internasional pada 1 Desember tersebut memiliki sejarah dan tujuan. Bagi detikers yang penasaran, berikut uraian mengenai sederet peringatan tersebut seperti dikutip situs National Today.
Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Seputar HIV AIDS |
Peringatan Internasional pada 1 Desember:
1. Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) pertama kali digelar pada 1 Desember 1988. Peringatan ini dicetuskan seorang jurnalis bernama James Bunn dan rekannya, Thomas Netter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan ini dilatarbelakangi pandemi AIDS yang banyak memakan korban jiwa sejak tahun 1981. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran terhadap pandemi AIDS yang disebabkan penyebaran infeksi HIV, dan sebagai bentuk belasungkawa terhadap para pasien yang meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperingatinya. Seperti mengenakan pinta merah sebagai simbolisasi dukungan terhadap para pasien, memberikan donasi ke badan amal AIDS, dan menyebarluaskan aksi ke media sosial.
2. Hari Tanpa Seni
Hari Tanpa Seni (Day Without Art Day) merupakan proyek nasional yang dicetuskan Visual AIDS pada 1 Desember 1989. Tujuan peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai HIV melalui media seni, dengan melibatkan ratusan organisasi dan institusi seni.
Visual AIDS adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1988 oleh Robert Atkins, penulis dan kritikus seni. Serta tiga kurator lainnya seperti Gary Garrels, Thomas Sokolowski, dan William Olander.
Hingga kini, proyek Hari Tanpa Seni telah menjadi gerakan global yang menyatukan ribuan seniman dan masyarakat untuk memerangi AIDS. Juga memberikan dukungan terhadap pasien.
3. Hari Dukungan Perempuan Internasional
Hari Dukungan Perempuan Internasional (National Women Support Women Day) dilatarbelakangi aksi demonstrasi yang diadakan puluhan ribu perempuan, untuk menuntut jam kerja dan upah yang lebih baik pada tahun 1909.
Hingga kini, perempuan masih melakukan aksi demonstrasi di beberapa kota di seluruh dunia, demi memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan perdamaian bagi semua orang tanpa memandang ras, etnis, agama ataupun identitas gender.
Pada 2018, Amy O'Donnell mencetuskan Hari Dukungan Perempuan Internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap perempuan berpengaruh atas pencapaian mereka di berbagai bidang.
4. Hari Tahanan untuk Perdamaian
Hari Tahanan untuk Perdamaian (Prisoners for Peace Day) dilatarbelakangi peristiwa penahanan orang-orang yang menolak ajakan berperang sejak Perang Dunia I.
Saat itu, organisasi perjuangan War Resisters Internasional (WRI) menolak perang karena alasan hati nurani dan memilih berdamai. Sehingga berakhir pada aksi penahanan beberapa anggotanya.
Momentum ini didedikasikan untuk menyoroti kehidupan orang-orang yang dipenjara hanya karena gagasan mereka, yang menentang aksi peperangan dan memilih perdamaian.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/fat)