.webp)
Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (IKA FK Unair) mencetak 2 Rekor MURI sekaligus. Rekor ini diberikan pada saat Dies Natalis Pendidikan Dokter di Surabaya ke-110 dan Unair ke-69.
Kedua Rekor MURI yang dicetak yakni penyuluhan dan edukasi stunting di lokasi terbanyak oleh alumni FK 1 perguruan tinggi. Kedua, webinar dengan pembicara dokter spesialis terbanyak dalam satu hari.
FK Unair, IKA FK Unair, RSU dr Soetomo dan RS Unair juga pengabdian masyarakat angkatan dalam peringatan dies natalis. Mereka memilih tema stunting, karena masih menjadi tantangan kesehatan dan menjadi target pemerintah untuk percepatan penurunan kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) stunting di 41 titik di 24 provinsi di Indonesia. Pelaksanaannya serempak pada tanggal 24 Oktober lalu dan dilaporkan live via zoom," kata Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).
Prof Budi menyadari persoalan stunting tidak bisa selesai hanya dengan sekali penyuluhan. Butuh penanganan berlanjut.
"Karena stunting merupakan masalah multisektorial. Ada nutrisi, pendidikan dan masalah sosial seperti pencegahan pernikahan dini yang perlu diselesaikan," ujarnya.
Ia berharap setidaknya dengan gerakan ini bisa menjadi stimulus yang lain untuk terus berbuat dan mengedukasi masyarakat mengenai stunting.
"Jadi kalau dikatakan apakah kita akan mendapatkan MURI, biarlah MURI yang mencatatnya. Kalau apa yang kita lakukan itu menurut kriteria mereka memenuhi syarat akan hal itu. Jadi sekali-kali bukan tujuan kami (mendapatkan MURI)," jelasnya.
Sementara Rekor MURI kedua adalah Webinar ilmiah dengan 69 topik bidang ilmu berbeda yang dilakukan selama 12 jam penuh. Webinar ini menghadirkan 69 narasumber dokter spesialis alumni FK Unair angkatan 1998.
"Kami mengangkat topik praktik klinis dari A -Z. Webinar berlangsung pada pada 15 Oktober 2023. Mulai pukul 08.00 WIB pagi dan berakhir pada pukul 22.00 WIB," katanya.
Senior Customer Relations Manager MURI , Andre Purwandono mengatakan, 2 rekor baru yang dicatatkan ini masuk dalam kategori Museum Rekor Dunia Indonesia yaitu kategori superlative. Yaitu segala sesuatu yang dapat kita hitung.
"Kedua rekor ini belum pernah tercatat di MURI dan kami dari MURI sangat terhormat memberikan penghargaan untuk IKA FK Unair," pungkasnya.
(abq/iwd)
