Dua Sektor Kinerja Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim

Dua Sektor Kinerja Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 26 Nov 2023 13:35 WIB
dua Sektor kinerja Banyuwangi yang dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim
Banyuwangi sabet dua penghargaan (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Pelayanan publik menjadi sektor kunci untuk mengukur kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah. Sementara lingkungan menjadi ukuran komitmen pemerintah atas kepedulian terhadap masa depan ekosistem yang akan diwariskan pada generasi selanjutnya.

Dari dua sektor tersebut, Pemkab Banyuwangi berhasil membuktikan hasil baik yang ditandai dengan pemberian penghargaan di sektor pelayanan publik dan lingkungan hidup. Dengan predikat Kabupaten Sangat Cettar dan Top 30 Inovasi Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur 2023.

Penghargaan itu diserahkan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, dalam ajang pembukaan pameran inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023, di Batu, Kamis (23/11/2023) dihadiri Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Diah Natalisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indikator penilaian spirit budaya kerja Cetar (Cepat, efektif dan efisien, tanggap, transparan, akuntabel dan responsive) yang mendukung Banyuwangi masuk kategori Kabupaten Sangat Cettar. Dengan Penilaian pada SAKIP, Indek Reformasi Birokrasi, Opini BPK, kualitas pelayanan publik, indeks inovasi daerah.

Banyuwangi sendiri selama enam tahun beruntun berhasil meraih SAKIP A, RB dengan indeks A, serta 10 tahun berturut-turut meraih opini WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah dari BPK.

ADVERTISEMENT

"Penghargaan ini bukan milik kami, melainkan milik seluruh masyarakat Banyuwangi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotong royong membangun Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Minggu (26/11/2023).

Penghargaan Top 30 Inovasi Terpuji Kovablik diberikan atas inovasi lingkungan hidup Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai) yang digawangi Dinas PU Pengairan.

Inovasi tersebut sebagai upaya menjaga dan merawat kebersihan sungai, mulai daerah tangkapan air (Catchment area/hulu) hingga hilir. Program ini menggerakkan lintas sektoral, termasuk sekolah dan kampus untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai yang ada di sekitar lingkungannya.

"Ini merupakan gerakan masif untuk membudayakan warga menjaga aliran sungai. Sungai dengan mata airnya sangat berperan dalam kehidupan," tambah Ipuk.

"Sekolah (SD hingga SMA) dan perguruan tinggi diberikan tanggung jawab merawat aliran sungai yang ada di sekitar lokasi mereka. Mereka rutin membersihkan serta mengedukasi warga sekitar untuk menjaga sungai," urainya lebih rinci.

Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo mengungkapkan, berjalan sekitar dua tahun, hasil monev hingga September 2023, Sekardadu telah merawat sebanyak 65 sungai dan saluran air sepanjang 29.700 meter.

"Ke depan, ini akan terus dimasifkan hingga mencapai target 70.300 meter sungai yang akan dirawat," kata Guntur.

Inovasi ini ke depan akan terus dikembangkan cakupannya, baik secara kualitas dan kuantitas.

"Kita juga akan buat sistem digital untuk monitoringnya. Kolaboratif dengan OPD, dunia pendidikan dan masyarakat akan kita upgrade dengan membangun raw model sistem manajemen sumber daya air yang terpadu," jelas Guntur.




(erm/fat)


Hide Ads