Sosok Anggota DPRD Jatim yang mengusir Istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Novita Hardini dalam acara UMKM di Magetan terkuak. Novita sendiri dengan blak-blakan menyebutkan inisial nama Anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut.
"Anggota komisi E seorang laki-laki. Saya belum kenal lama dan baru kenal sama beliau," ujar Novita kepada detikJatim, Sabtu (25/11/2023).
Novita pun dengan blak-blakan menyebutkan bahwa anggota Komisi E DPRD Jatim itu berinisial B. Pria itu sempat dia temui dalam kurun waktu yang belum lama sebelum terjadinya pengusiran yang membuatnya trauma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak kenal. Baru ketemu sekali di Trenggalek, 2 atau 3 hari sebelum agenda di Magetan. Bertemu di acara Raimuna kegiatan pramuka Jatim di Trenggalek," kata Novita.
Novita mengaku baru mengenal sosok B dari DPRD Jatim tiga hari sebelum kegiatan di Magetan. Novita mengenalnya saat kegiatan acara pramuka Jatim di Trenggalek.
Sebelumnya, acara UMKM yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Jatim yang diwarnai insiden pengusiran Novita itu berlangsung di aula SMAN 1 Magetan.
"Pihak komisi E ini merasa saya salah kamar. Padahal beliau komisi E ini dalam acara UMKM sebenarnya pihak komisi E bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi," tuturnya.
Novita merupakan perempuan kelahiran Surabaya pada 22 November 1990. Menjelang hari lahirnya, Novita justru mendapat perlakuan tak mengenakkan dari anggota Komisi E DPRD Jatim yang berlangsung di SMAN 1 Magetan pada Selasa (21/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia sebutkan bahwa kegiatan yang diadakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim terkait penerbitan NIB ini sebenarnya memang melibatkan dirinya selaku Ketua Garda Transfumi sejak 2018.
"Beliau (Komisi E DPRD Provinsi Jatim) menekan dinas dan dinas yang ngusir saya," papar Novita. "Itu (yang mengusir) bukan Kadin Koperasi tapi Kabag Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan Magetan. Karena ditekan Anggota Komisi E itu."
Novita juga bercerita, ia sempat kaget dengan perlakuan panitia saat dirinya baru datang saat acara. Dia mengaku langsung diberikan mikrofon oleh pihak MC, padahal saat itu ia masih ingin ke toilet.
"Waktu baru tiba acara saya langsung disodori mik saat datang dan biasanya ada urutannya dulu. Tapi ini saya duduk dulu, saya bilang ke MC-nya saya ke toilet dulu karena buru-buru. Kaget juga saat saya senyum, mereka-mereka nggak senyum balik diam dan saya pikir mungkin orang Magetan begini, nggak pikir apa-apa saya," jelas Novita.
Tak hanya itu, Novita menegaskan, dirinya tak terbersit sedikit pun soal berkampanye dalam acara tersebut. Ia murni ingin menghadiri acara untuk memberi pelayanan sebagai Ketua Garda Transfumi pendamping UMKM dalam penerbitan NIB.
"Saya pribadi tidak ada pikiran bahwa agenda yang saya datangi ada muatan politik. Karena di mata saya ini murni pelayanan. Saya tidak berkompetisi. Saya hadir untuk bekerja. Ada program penerbitan 1.000 NIB (Nomor Induk Berusaha) tiap wilayah kota kabupaten di Jatim yang juga untuk kesejahteraan UMKM," tandas Novita.
Sebelumnya, Novita mengungkapkan hal ini di akun instagram pribadinya. Curhatannya pun viral hingga menyebar media sosial lain, seperti TikTok dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam video berdurasi 3 menit 17 detik, tampak Novita yang sedang berada di dalam mobil mengenakan baju hitam dan berkerudung corak warna putih hitam. Lalu, ia mulai menceritakan soal kejadian yang menimpanya.
Video yang diunggah akun pribadi Instagram @novitamochamad telah ditonton lebih dari 75 ribu orang dan mendapat 124 komentar.
(dpe/dte)