Istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Novita Hardini tak menyangka ia mendapat kado pahit menjelang ulang tahunnya ke-33 tahun. Novita diketahui diusir anggota DPRD Jatim saat hendak menjadi pembicara acara UMKM di Magetan.
Diketahui, Novita lahir di Surabaya pada 22 November 1990. Menjelang hari lahirnya, Novita justru mendapat perlakuan tak mengenakkan dari anggota Komisi E DPRD Jatim. Kejadian ini berlangsung di SMAN 1 Magetan, Selasa (21/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Betul itu kejadian kemarin di SMAN 1 Magetan. Saya sebagai undangan dari Dinas Koperasi dan UKM Jatim, namun baru hadir dan memberi sambutan 3 menit diminta segera selesai dan meninggalkan acara padahal acara belum selesai," ujar Novita, Kamis (22/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu tiga anak ini mengaku menghadiri undangan kegiatan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur. Undangan ini terkait pemberian materi program Kementerian Koperasi dan UKM tentang penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Novita hadir dengan kapasitasnya sebagai Ketua Garda Transfumi.
Novita yang hendak menjadi pembicara dalam acara tersebut, mengaku bahwa pengusirnya adalah seorang anggota DPRD Jatim. Namun, Novita enggan menyebut siapa sosok anggota DPRD Jatim yang mengusirnya itu.
"Pihak komisi E ini merasa saya salah kamar. Padahal beliau komisi E ini, dalam acara UMKM sebenarnya pihak komisi E bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi," kata Novita.
Novita menyebut kegiatan yang diadakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim terkait penerbitan NIB ini memang melibatkan dirinya. Novita selaku Ketua Garda Transfumi sejak 2018 mengaku pihak Komisi E DPRD Jatim yang menekan Dinas Koperasi dan UKM untuk mengusirnya.
"Beliau (Komisi E DPRD Provinsi Jatim) menekan dinas dan dinas yang ngusir saya," papar Novita.
"Itu (Yang ngusir) bukan Kadin Koperasi tapi Kabag Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan Magetan. Karena ditekan Komisi E," imbuh Novita.
Novita juga bercerita, ia sempat kaget dengan perlakuan panitia saat dirinya baru datang saat acara. Dia mengaku langsung diberikan mikrofon oleh pihak MC, padahal saat itu ia masih ingin ke toilet.
"Waktu baru tiba acara saya langsung disodori mik saat datang dan biasanya ada urutannya dulu. Tapi ini saya duduk dulu, saya bilang ke MC-nya saya ke toilet dulu karena buru-buru. Kaget juga saat saya senyum, mereka-mereka gak senyum balik diam dan saya pikir mungkin orang Magetan begini, nggak pikir apa-apa saya," jelas Novita.
Tak hanya itu, Novita menegaskan, dirinya tak terbersit sedikit pun soal berkampanye dalam acara tersebut. Ia murni ingin menghadiri acara untuk memberi pelayanan sebagai Ketua Garda Transfumi pendamping UMKM dalam penerbitan NIB.
"Saya pribadi tidak ada pikiran bahwa agenda yang saya datangi ada muatan politik. Karena di mata saya ini murni pelayanan. Saya tidak berkompetisi. Saya hadir untuk bekerja. Ada program penerbitan 1.000 NIB (Nomor Induk Berusaha) tiap wilayah kota kabupaten di Jatim yang juga untuk kesejahteraan UMKM," tandas Novita.
Sebelumnya, Novita mengungkapkan hal ini di akun instagram pribadinya. Curhatannya pun viral hingga menyebar media sosial lain, seperti TikTok dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam video berdurasi 3 menit 17 detik, tampak Novita yang sedang berada di dalam mobil mengenakan baju hitam dan berkerudung corak warna putih hitam. Lalu, ia mulai menceritakan soal kejadian yang menimpanya.
Video yang diunggah akun pribadi Instagram @novitamochamad telah ditonton lebih dari 75 ribu orang dan mendapat 124 komentar.
(hil/fat)