"Nggak ada yang menghubungi (dari pihak anggota DPRD Jatim)," kata Novita saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (25/11/2023).
Selain tak dihubungi anggota DPRD Jatim Komisi E, kata Novita, pihak Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim juga tidak ada klarifikasi soal permasalahan tersebut. Padahal undangan resmi acara di Magetan itu dikirim Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim dan anggota DPRD.
"Sampai sekarang dari pihak dinas provinsi ataupun DPRD Komisi E belum ada yang menghubungi saya," ujar Novita.
Novita yang enggan menyebut nama anggota DPRD Jatim itu menyayangkan sikap orang tersebut. Bahkan, ia mengaku trauma jika ada undangan ke Magetan dan sekitarnya.
"Menyayangkan pasti. Aku rodok (agak) trauma loh diundang ke Magetan," ujar Novita, Kamis (23/11).
Sambil bercanda, Novita mengungkapkan nantinya akan ada satu pertanyaan yang dilontarkan kepada panitia yang mengundangnya. Pertanyaan ini soal apakah dirinya akan diusir atau tidak.
"Satu pertanyaan saya jika diundang ke Magetan dan sekitarnya, pastikan tidak ada pengusiran," sambung Novita sembari tertawa.
Sebelumnya, Novita mengungkapkan peristiwa pengusiran dalam unggahan di akun Instagram pribadinya. Curhatannya pun viral hingga menyebar ke media sosial lain, seperti TikTok dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Novita telah menjabat sebagai Ketua Garda Transfumi sejak 2022. Ia hadir sebagai tamu undangan dari Dinas Koperasi dan UKM Jatim, yang akan memberikan materi program Kementerian Koperasi dan UKM terkait penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Ia sempat memberikan sambutan selama tiga menit sebelum akhirnya diminta untuk segera meninggalkan acara.
(irb/dte)