Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sukses mengundang ketiga pasang capres-cawapres dalam dialog publik. Meski demikian, Muhammadiyah menegaskan netralitasnya pada Pilpres 2024.
"Kami bersikap netral aktif, netral membangun komunikasi dengan semua pasangan capres cawapres juga dengan semua partai politik yang memiliki calon-calon legislatif," kata Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah AbdulMu'ti di Gedung At-Tauhid Tower UMSurabaya, Jumat (24/11/2023).
Sedangkan terkait dialog terbuka dengan para capres-cawapres, Mu'ti menyebutnya sebagai upaya menampung wadah aspirasi politik para kontestan dan warga. dialog sendiri telah digelar Muhammadiyah sejak tanggal 22-24 November di Surakarta, Jakarta dan diakhiri di Surabaya.
"Ini adalah bagian dari Muhammadiyah memberikan aspirasinya untuk para calon presiden dan calon wakil presiden memberikan ruang bagi warga perserikatan dan ruang masyarakat untuk menilai dan memberikan masukkan bagaimana agar program-program itu dapat dipahami oleh masyarakat," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski netral, lanjut Mu'ti, PP Muhammadiyah memberikan kelonggaran bagi warga dan anggotanya untuk masuk menjadi tim atau calon legislatif. Menurutnya, hal yang terpenting bahwa anggota dan warga tersebut bukan maju buka atas rekomendasi dari PP Muhammadiyah namun sebagai pilihan pribadi.
"Kami ada di semua pasangan capres cawapres. Ada pimpinan dan ada kader Muhammadiyah yang masuk dalam tim inti. Dan semua kita berikan keleluasaan," jelas Mu'ti.
"Tapi yang perlu saya sampaikan adalah, para tokoh itu bukan atas rekomendasi PP Muhammadiyah tapi melalui jalur komunikasi politik mereka masing-masing dan mereka sportif ketika menjadi tim yang menjabat langsung mengajukan nonaktif, karena sudah aturan Muhammadiyah," pungkasnya.
(abq/iwd)