Logo bukan sekadar simbol grafis, tetapi juga pencerminan dari nilai-nilai, tujuan, dan identitas sebuah organisasi. Begitu pula dengan logo Muhammadiyah, organisasi Islam terkemuka di Indonesia.
Setiap lambang dan warna logo Muhammadiyah memiliki makna serta filosofi yang terkandung di dalamnya. Berikut informasi seputar logo Muhammadiyah lengkap beserta maknanya.
Sejarah Muhammadiyah
Dilansir melalui jurnal berjudul "Muhammadiyah: Sejarah Terbentuk dan Peranannya" dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Muhammadiyah didirikan pada abad ke-20. Tepatnya pada saat Indonesia dijajah koloni Belanda, sehingga telah mendapatkan pengaruh budaya Barat dalam waktu yang lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama periode tersebut, umat Islam di Indonesia mengalami perpecahan dan kebingungan teologis. Sehingga gerakan reformis di dunia Islam seperti Wahabi di Arab Saudi dan Sanusi di Libya mendorong pemuda Muslim untuk mengubah agamanya.
KH Ahmad Dahlan lantas mendirikan Muhammadiyah pada 8 Agustus 1912 di Yogyakarta. Ia terinspirasi gerakan reformis, dan memiliki visi menghidupkan kembali Islam yang murni. Ia juga ingin menghilangkan semua tindakan yang dianggap sesat atau bid'ah.
Muhammadiyah didirikan untuk mengajarkan Islam yang moderat, mendorong pendidikan Islam yang baik, serta memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi Muslim. Prinsip-prinsip Muhammadiyah adalah tauhid (keyakinan akan keesaan Allah), risalah (kepercayaan pada kenabian Muhammad), dan akhlak mulia.
Logo Muhammadiyah
Logo Muhammadiyah dibuat oleh anak KH Ahmad Dahlan, yaitu KH Siraad Dahlan. Putra pertama KH Ahmad Dahlan ini memang memiliki darah seni. Ia dikenal sebagai pelukis dan ahli kaligrafi (menulis Arab dengan khat).
KH Siraad Dahlan membuat logo Muhammadiyah saat awal berdirinya organisasi tersebut sekitar tahun 1912. Lambang ini terdiri dari matahari yang memiliki 12 sinar berwarna putih di tengahnya.
Kemudian ada tulisan Muhammadiyah dengan dua kalimat syahadat yang melingkari dan dasarnya berwarna hijau. Selain menciptakan lambang Muhammadiyah, ia juga menciptakan beberapa logo kongres sebagai berikut.
- Kongres ke-17 (12-20 Februari 1928) di Yogya
- Kongres ke-18 (30 Januari-5 Februari 1929) di Solo
- Kongres ke-19 (14-21 Maret 1930) di Bukittinggi
- Kongres ke-20 (8-16 Mei 1931) di Yogya
- Kongres ke-21 (1-7 Mei 1932) di Makassar
- Kongres ke-28 (19-25 Juli 1939) di Medan
- Kongres ke-30 (24-29 Desember 1941) di Purwokerto
Baca juga: Asal-usul Nama Muhammadiyah |
1. Arti Lambang Matahari
Melansir situs resmi SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta, matahari menjadi simbol keinginan KH Ahmad Dahlan yang berharap Muhammadiyah menjadi organisasi yang mencerahkan hati. KH Ahmad Dahlan ingin ajaran Islam dijalankan berdasarkan Al-Qur'an dan sunah.
Sehingga terbentuk masyarakat yang utama atau masyarakat madani, yang berarti orang beriman, berbudi pekerti luhur, jujur, adil, menghormati sesama manusia, mencintai semua makhluk hidup, dan melakukan amal baik.
2. Makna Tulisan Muhammadiyah
Muhammadiyah dalam logo tersebut berarti organisasi Muhammadiyah adalah kelompok orang yang ingin mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
Tulisan ini dilingkari dua kalimat syahadat, yang artinya menunjukkan orang-orang Muhammadiyah ingin mempertahankan tauhid dan pengikut Muhammad SAW.
3. Makna Sinar Matahari Berwarna Putih
Sinar matahari putih diambil dari warna kesukaan Nabi Muhammad SAW. Juga terinspirasi doa "Allahuma naqqini minal khathaya kama yunaqats tsaubu al abyadhu minaddanas", yang artinya "Ya Allah, bersihkan hamba dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang telah dibersihkan dari kotoran".
Sinar putih berarti sinar bersih yang menyinari sehingga membuat hati terang dan pikiran tercerahkan. Seperti dakwah Islam yang dilakukan dengan niat tulus, maka agama yang disebarkan akan mencerahkan.
Sehingga KH Ahmad Dahlan berharap setiap anggota Muhammadiyah menyampaikan agama Islam (berdakwah amar makruf nahi munkar) dengan hati murni dan tanpa pamrih, dan hanya mengharap rida Allah semata-mata.
4. Makna Warna Hijau
Warna hijau dipilih berdasarkan firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 76, Al-Insan ayat 21, dan Kahfi ayat 31. Di mana, Allah akan selalu memberikan warna hijau kepada orang-orang baik dan Muslim yang selalu melakukan amal baik. Berikut suratnya.
QS Ar-Rahman Ayat 76
Mereka bertelekan (bersandar) pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
QS Al-Insan Ayat 21
Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.
QS Al-Kahfi Ayat 31
Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah.
Oleh karena itu, Muhammadiyah menggambarkan hijau sebagai sesuatu yang baru, segar, damai, teduh, dan menenteramkan. Ajaran dan amal saleh selalu menghasilkan rahmat bagi lingkungan (rahmatan lil' alaimin).
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)