.webp)
Milad (harlah) Muhammadiyah diperingati setiap tanggal 18 November, sejak disahkan Pemerintah Hindia Belanda pada 1912. Tahun ini, Muhammadiyah berumur 111 tahun.
Peringatan ini tidak hanya sebatas mengenang kembali sejarah berdirinya Muhammadiyah, melainkan menjadi momen penting untuk memperkuat semangat perjuangan, mempertebal identitas gerakan, hingga menanamkan ideologi secara laten.
Hal itu juga diungkapkan melalui lagu mars Muhammadiyah berjudul Sang Surya karya Djarnawi Hadikusumo. Berikut lirik dan makna mars Muhammadiyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Asal-usul Nama Muhammadiyah |
Mars Muhammadiyah
1. Lirik Mars Muhammadiyah Sang Surya
Sang Surya merupakan lagu organisasi bagi Persyarikatan Muhammadiyah ciptaan Djarnawi Hadikusumo. Ia merupakan putra dari generasi awal atau as-sabiqunal al awalun Muhammadiyah, yakni mendiang Ki Bagus Hadikusumo.
Berikut lirik mars Muhammadiyah berjudul Sang Surya dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.
Sang Surya tetap bersinar
Syahadat dua melingkar
Warna yang hijau berseri
Membuat ku rela hati
Ya Allah Tuhan Rabbi ku
Muhammad Junjungan ku
Al Islam agamaku
Muhammadiyah gerakan ku
Di timur fajar cerah gemerlapan
Mengusir kabut hitam
Menggugah kaum muslimin
Tinggalkan peraduan
Lihatlah matahari telah tinggi
Di ufuk timur sana
Seruan Ilahi Rabi Sami'na wa atha'na
Ya Allah Tuhan Rabbi ku
Muhammad Junjungan ku
Al Islam agamaku
Muhammadiyah gerakan ku
2. Makna Mars Muhammadiyah Sang Surya
Lagu adalah bentuk ekspresi pemikiran dan perasaan dari sang pencipta. Secara umum, lirik lagu yang disusun memiliki makna tersembunyi (implisit). Begitu pula makna yang terkandung dalam lirik mars Muhammadiyah.
Secara garis besar, Sang Surya merupakan simbolisasi agama Islam ataupun organisasi Muhammadiyah itu sendiri, yang memberikan manfaat besar. Mars ini mengungkapkan organisasi Muhammadiyah akan selalu bersaksi di hadapan Allah SWT, dan meyakini kebenaran wahyu yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
Lirik lainnya juga menjelaskan bahwa organisasi Muhammadiyah membawa kemakmuran dan kedamaian bagi umat Muslim, sehingga orang-orang di dalamnya tergerak untuk memperjuangkannya.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)
