.webp)
Sejumlah jemaah umrah dari Jawa Timur terlantar di Tanah Suci gegara pesawat delay. Mereka mengeluhkan pesawat Batik Air JT0079G dari Jeddah, Arab Saudi dengan tujuan Bandara Juanda, Surabaya mengalami delay atau penundaan keberangkatan.
Tercatat, delay sudah terjadi sejak pukul 19.30 waktu Arab Saudi atau pukul 23.30 WIB. Hingga berita ini ditulis pukul 11.30 WIB, terhitung delay sudah berlangsung hingga 12 jam.
"Pesawat tunda mulai setengah 8 malam sampai sekarang," kata salah satu jemaah yang enggan disebut namanya kepada detikJatim, Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengeluh lantaran sudah dua kali naik-turun dari pesawat. Bahkan, saat pertama kali diturunkan dari pesawat, para jemaah dari sejumlah agen travel di Jatim ini mengaku dikumpulkan ke dalam sebuah ruangan. Lalu, ruangan tersebut dikunci dari luar.
"Saat diturunkan pertama diangkut bus, kemudian dimasukkan satu ruangan dan dikunci. Kami berusaha minta dibukakan petugas di luar tapi tidak digubris," ungkap pria tersebut.
"Setelah hampir 1 jam baru ada petugas bandara yg membukakan pintu. Ditinggal begitu saja dengan pintu terkunci dari luar, bahkan banyak lansia yang merasa tidak nyaman dengan AC yang terlalu dingin," imbuhnya.
Para jemaah pun memprotes pihak maskapai karena tidak diberi kejelasan soal kapan keberangkatan mereka. Mereka akhirnya diberi kompensasi.
"Sudah (kompensasi) snack dan nasi kemasan. Namun (kompensasi uang) belum ada," jelasnya.
Padahal, dari data yang dihimpun detikJatim, jika delay melebihi 240 menit atau 4 jam, para penumpang akan mendapat ganti rugi sebesar Rp 300 ribu. Sementara jika delay lebih dari 6 jam, maskapai wajib menyediakan penginapan.
Sementara itu, jemaah tersebut mengaku usai memprotes pihak maskapai, mereka akhirnya mendapat kejelasan informasi bahwa pesawat masih dalam kendala teknis.
"Final info, pesawat menunggu spare part dari Jakarta yang akan datang jam 19.20 waktu Arab Saudi. Pesawat akan flight jam 23.30 malam ini," tambah pria tersebut.
Sementara itu, tim detikJatim telah menghubungi Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro. Danang meminta waktu untuk melakukan pengecekan.
(hil/fat)
