Vernando Rido Wijaya, bocah kelas VI dari SDN Gadel II Surabaya viral di media sosial. Dia viral karena berjualan pentol di depan Kelurahan Putat Jaya untuk menghidupi dirinya sendiri, termasuk untuk biaya sekolah.
Dari video yang beredar di media sosial Rido mengaku berjualan pentol sejak pukul 16.00 WIB-22.00 WIB di depan Kelurahan Putat Jaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kedua orang tuanya telah bercerai.
Setelah video itu viral, detikJatim mengunjungi kediaman Rido untuk mengkonfirmasi hal itu. Saat itu Rido didampingi oleh tantenya, Mujiati dan Ibu RT 03, RW 06, Kelurahan Karangpoh, Rahayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujiati membenarkan bahwa Rido memang sempat berjualan pentol bersama dirinya. Namun ia tak pernah memaksa Rido untuk berjualan. Bahkan Rido sendiri yang meminta ingin ikut berjualan pentol dengan tantenya.
"Sebenarnya ikut, dia tidak bekerja, dia ikut bantu. Saya nggak menyuruh dia, dia sendiri yang mau ikut. Jualannya memang setiap hari, tapi ada liburnya juga. Setiap hari berangkat dan pulang sama saya," ujar Mujiati kepada detikJatim, Senin (13/11/203).
Mujiati menyebutkan bahwa Rido sudah ikut berjualan bersama dirinya selama 3 pekan ini. Namun, semenjak videonya viral di media sosial, ia dan ayah Rido melarang Rido ikut berjualan lagi.
"Sebelum viral itu udah berhenti, kan tanggal 1 ramenya, sebelum viral banget itu berhenti. Saya bilang ke Rido 'wes ndak usah wes', Ridonya bilang 'ndak mau ndak mau'. Tapi ayahnya ngelarang, saya juga tetep ngelarang," kata Mujiati.
Tidak hanya tantenya, Rido sendiri juga menyampaikan bahwa dirinya memang ingin untuk ikut berjualan sendiri. Sebab, dari hasil jualan sehari-hari, Rido mampu mendapat uang mencapai Rp 200.000 per minggu.
"Saya sendiri yang ingin, senang," kata Rido.
Uang yang dia dapatkan dari hasil berjualan itu, kata Rido, dia pakai untuk jajan dan membeli kebutuhannya sehari-hari. Namun semenjak video itu viral, Rido sudah benar-benar berhenti berjualan.
(dpe/fat)