Ada-ada saja cara warga untuk melayangkan kritik. Baru-baru ini di muncul point of interest bernama "Wisata Parkir Kajoetangan" di Google Maps.
Jika membuka aplikasi Google Maps dan mencari Wisata Parkir Kajoetangan, pengguna akan akan diarahkan menuju Jalan Jendral Basuki Rahmat, Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang atau tepatnya dekat perempatan Rajabali.
Menariknya, rating point of interest Wisata Parkir Kajoetangan itu mendapatkan bintang 4,8 atau hampir sempurna. Bahkan, banyak user Google Maps yang turut memberikan beragam ulasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wisata baru kota malang. Sebuah inovasi besar yg telah dilakukan oleh Pemkot Malang. Bisa Anda temui showroom kendaraan di malam hari. Tinggal booking, pilih tempat, pilih jukir model apa aja ada di sini. Buat warga luar kota malang, wajib ke sini deh pokoknya" ujar Reris VaXXX dalam ulasan Google Maps.
"Pelayanan ramah. Saat saya kesusahan mengambil motor yg berhimpitan dgn motor lain tidak ada percobaan membantu, tapi saat mau pergi... Dia datang dgn sempritannya dan meminta ongkos parkir. Terimakasih bintang 5 untuk pelayanan. H3h3" isi ulasan lain dari RenXX.
"Salah satu destinasi wisata terbaru yang ada di Kota Malang. Tempatnya rame, penuh kendaraan roda 2 dan 4 pada sore hingga malam hari. Tiket masuk Roda 2 Rp 2.000, Roda 4 Rp 3.000" kata debXXXXX.
Salah satu warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang ditemui di kawasan Kayutangan, Dhani, hanya bisa tertawa mengetahui keusilan user Google Maps yang menambah point of interest Wisata Parkir Kajoetangan.
"Lucu aja ada yang se-effort (berupaya) itu sampai masukin Wisata Parkir di Google Maps," ujar Dhani lalu tertawa kepada detikJatim, Minggu (12/11/2023).
Ia menganggap kejahilan itu merupakan bentuk sebuah kritik terkait parkir bahu jalan di kawasan Kayutangan Heritage. Di mana sejak pedestrian Kayutangan Heritage selesai dipercantik, banyak warga yang datang dan otomatis membutuhkan tempat parkir.
"Ya, karena tidak ada tempat parkir yang bisa menampung kendaraan itu masalahnya. Jadi orang-orang parkirnya di bahu jalan. Seharusnya tempat parkir memang harus diperhatikan," terang Dhani.
Dhani sendiri mengaku datang ke pedestrian Kayutangan Heritage untuk sekadar jalan-jalan dengan anak dan istrinya. Kedatangannya ke pedestrian Kayutangan Heritage ini merupakan kali ketiga
"Biasa kalau weekend ke sini buat jalan-jalan aja, nyenengin anak," singkatnya.
Terpisah, Ridwan warga Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang tidak memungkiri bahwa persoalan parkir memang kerap dikeluhkan. Sebab, selama ini terlalu banyak tempat parkir dan terkadang pemungutan biaya parkir bisa melebihi tarif normal.
"Di sini (Kota Malang) serbarepot, kemana-mana baik Indomaret, ATM, semuanya ada tukang parkir. Bahkan, kadang ada sepeda motor ditungguin aja tetap ditarik parkir, dengan alasan ada di area parkir. Cara ini kan udah kayak pemalakan jatuhnya," kata dia.
"Belum lagi ada yang narik biaya parkir melebihi tarif. Itu kan sering terjadi," sambungnya.
Ia berharap persoalan-persoalan tentang parkir di Kota Malang bisa mendapat perhatian pihak berwenangm dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Menurutnya, persoalan parkir saat ini sudah sangar meresahkan bagi warga Kota Malang.
"Ya, sebisa mungkin ada perhatian dan segera ditangani oleh Dishub," harapnya.
(abq/dte)