Tragedi Tenggelamnya Kapal Wihan Sejahtera di Perairan Surabaya

Jatim Flashback

Tragedi Tenggelamnya Kapal Wihan Sejahtera di Perairan Surabaya

Irma Budiarti - detikJatim
Sabtu, 11 Nov 2023 15:32 WIB
Evakuasi Penumpang KM Wihan Sejahtera
Evakuasi Penumpang KM Wihan Sejahtera. (Foto: Adam Yuliyanto/detikcom)
Surabaya -

Delapan tahun lalu, kapal Wihan Sejahtera tenggelam di perairan sekitar Terminal Teluk Lamong, Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo, Surabaya. Kapal itu membawa penumpang tujuan Surabaya-NTT.

Pagi itu, Senin, 16 November 2015, kapal berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 09.00 WIB. Semua berjalan normal hingga 25 menit kemudian terjadi peristiwa yang tidak pernah dibayangkan para penumpang.

Sekitar pukul 09.25 WIB, penumpang mendengar suara gemuruh seperti kapal menabrak sesuatu di bawah permukaan air. Penumpang yang berada di dalam kamar pun bergegas keluar dan menuju bagian belakang kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana sudah banyak orang. Sebagian sudah mengenakan pelampung, sementara di bawah terlihat petugas melempar pelampung ke arah penumpang di atasnya. ABK juga menyerukan agar penumpang bergegas meninggalkan kapal.

Detik-detik mencekam tenggelamnya kapal Wihan Sejahtera tergambar jelas di raut wajah penumpang saat itu. Penumpang menceritakan sebelum kapal oleng, terdengar suara dentuman cukup keras. Kapal juga terasa bergetar.

ADVERTISEMENT

Kepanikan pun pecah. Ada penumpang yang menangis, ada yang berteriak, dan berlarian mencari life jacket. Kejadian itu berlangsung cepat. Ratusan penumpang yang sudah mengenakan rompi pelampung diminta melompat dari kapal.

Dengan penuh kepanikan, para penumpang lompat ke laut ketika kapal semakin oleng. Di bawah, mereka sudah disambut tim penyelamat. Kapal dan perahu di sekitar lokasi berdatangan memberikan pertolongan.

Evakuasi penumpang melibatkan tiga Kapal Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Basarnas, Ditpolair Polda Jatim, dan 20 tugboat. Para penumpang kapal Wihan Sejahtera dievakuasi ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk kemudian dibawa ke rumah sakit.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sebanyak sekitar 200 penumpang selamat dan berhasil dievakuasi ke daratan. Namun, semua kendaraan roda dua dan roda empat ikut tenggelam.

Ada dua dugaan penyebab kapal Wihan Sejahtera tenggelam. Pertama, diduga terbentur benda di bawah laut. Kedua, penempatan muatan yang tidak seimbang sehingga kapal miring dan tenggelam.

Bobby R Mamahit selaku Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan saat itu menjelaskan, kapal diduga tenggelam karena terbentur bangkai kapal karena kebocoran terjadi sangat cepat.

Tak hanya itu, Bobby menyebut, salah muat juga bisa menjadi penyebab kapal tenggelam. Menurutnya, ada teknik pemuatan barang, jika salah muat bisa mengakibatkan kapal tenggelam.

Senada, Syahbandar Utama Tanjung Perak saat itu, Rudiana juga menduga kapal miring hingga akhirnya tenggelam karena ada muatan besar seperti truk yang bergeser. Dugaannya, salah penataan kendaraan yang masuk kapal.

Menurut Rudiana, salah penataan bukan berarti salah menata letak kendaraan, tetapi salah menata berat atau tonase kendaraan tidak sesuai tempatnya. Truk tersebut diduga bergeser dari tempatnya, sehingga menghantam dinding kapal dan membuat kapal miring lalu tenggelam.

"Kami menduga ada muatan yang geser yang membuat kapal menjadi miring. Kalau bocor sepertinya iya, nggak mungkin tenggelam kalau tidak bocor. Kemungkinan salah penataan," kata kepada wartawan di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara..

Usai kejadian, polisi melakukan penjagaan ketat di lokasi tenggelamnya kapal. Sebab, banyak barang penumpang mengapung di laut sehingga dikhawatirkan terjadi penjarahan.

Pengangkatan bangkai kapal baru rampung dilakukan setahun kemudian. Proses pengangkatan dilakukan KBR Benoa 1 dibantu sejumlah tugboat dan kapal tongkang selama hampir tiga bulan.

Edi Sumarsono yang menjabat Kepala Bidang Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan, Kantor Syahbandar Tanjung Perak Surabaya saat itu, menjelaskan pengangkatan kapal dilakukan dengan penjagaan.Bangkai kapal Wihan yang terangkat dikumpulkan di dumping area Tanjung Jati, Madura.

"Proses pengangkatan KM Wihan ini sangat penting, terutama untuk Terminal Teluk Lamong. Bangkai kapal dikumpulkan di dumping area Tanjung Jati, Madura, untuk ditimbang dan hasilnya akan masuk ke kas negara," kata Edi, Senin (5/9/2016).

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads