Anjloknya KA Gaya Baru 17 Tahun Lalu yang Disebut Senasib KA Argo Semeru

Jatim Flashback

Anjloknya KA Gaya Baru 17 Tahun Lalu yang Disebut Senasib KA Argo Semeru

Suki Nurhalim - detikJatim
Sabtu, 21 Okt 2023 15:01 WIB
Ilustrasi rel kereta api.
Ilustrasi Rel Kereta/Foto: Ilustrasi
Surabaya -

Kecelakaan kereta api terjadi pekan ini. Selasa (17/10/2023), KA Argo Semeru anjlok yang kemudian menyebabkan kecelakaan lainnya.

KA jurusan Surabaya-Jakarta itu anjlok di Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada saat bersamaan, melintas KA Argo Willis dari arah berlawanan atau rel kiri.

Sehingga, dua kereta itu berserempet atau bersenggolan. Pada akhirnya, lokomotif KA Argo Willis ikut anjlog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun yang luka baik ringan maupun menjalani rawat inap sejumlah total 31 orang," kata Kapolres Kulon Progo AKBP Nunuk Setyawati seperti dikutip detikJoga, Selasa (17/10/2023).

Kecelakaan kereta api (KA) yang melibatkan KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis terjadi di wilayah Kalimenur, Kapanewon (Kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) siang.Kecelakaan kereta api (KA) yang melibatkan KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis terjadi di wilayah Kalimenur, Kapanewon (Kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) siang. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang, menduga penyebab kecelakaan adalah cuaca yang panas. Terlebih, anjloknya kereta terjadi pada siang hari, saat matahari terik.

ADVERTISEMENT

"Seperti kita ketahui bersama saat ini di Indonesia terjadi bencana El Nino sehingga panas menyengat sampai 36 derajat celsius, terasa 40 derajat celsius seperti di DIY hari ini. Apalagi terjadinya kecelakaan KA hari ini pada pukul 13.15 WIB ketika terjadi akumulasi panas di atas permukaan rel KA," kata Deddy dalam keterangannya, Senin (17/10/2023).

Deddy menerangkan komponen prasarana akan selalu berubah jika tak ada perawatan secara khusus. Cuaca panas akan mengubah kondisi rel.

"Kondisi setiap komponen prasarana akan selalu berubah jika tidak ada perawatan secara khusus, permasalahan skilu dan rel spaten sering terjadi pada jalan rel bila suhu panas sangat tinggi," paparnya.

Skilu adalah perubahan ketinggian atau kelendutan rel. Sedangkan spaten adalah perubahan rel karena rel memuai akibat akumulasi panasnya rel bisa jadi menjadi skilu.

"Maka untuk mengantisipasi perubahan rel akibat panas yang tinggi diperlukan pengukuran skilu rel yang rutin oleh KAI/DJKA sehingga dapat dihindari rel spaten," imbuh Deddy.

Ia lalu memberikan contoh kecelakaan kereta api akibat rel spaten atau memuai. Kecelakaan itu terjadi pada 14 September 2006 di Sidoarjo.

"Kereta Gaya Baru terguling di sekitar Stasiun Kedinding, Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi VIII, menyatakan hasil temuan sementara mengindikasikan kecelakaan akibat pemuaian rel," terang Deddy.

KA Gaya Baru Terguling di Sidoarjo, Puluhan Penumpang Luka

KA Gaya Baru jurusan Surabaya-Jakarta terguling di Desa Kedinding, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (14/9/2006). Kereta itu berangkat dari Stasiun Surabaya pukul 14.00 WIB menuju Jakarta melalui jalur selatan. Di tengah perjalanan, 7 dari 9 gerbong anjlok kemudian terguling.

Pukul 17.30 WIB, anggota Polsek Tarik dikerahkan untuk mengevakuasi penumpang dan menyelamatkan mereka. Sekitar 30 menit berselang, polisi memasang policeline. Proses evakuasi selesai dan seluruh penumpang sudah keluar dari gerbong.

Puluhan penumpang mengalami luka-luka. Satu di antaranya luka berat dan dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya. Penumpang yang luka ringan dievakuasi dan dibawa ke sejumlah Puskesmas dan RS Mojokerto.

Kondisi gerbong kereta tak beraturan. Tujuh gerbong yang terguling tampak berserakan malang melintang.

Polisi kemudian menyelidiki peristiwa anjloknya KA Gaya Baru tersebut. Namun menurut pengakuan masinis bernama Sujoko dan wakilnya Supriyanto kepada polisi, penyebab anjloknya KA Gaya Baru adalah pemuaian rel kereta api akibat musim panas.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(sun/iwd)


Hide Ads