Upacara Tabur Bunga Hari Pahlawan di Selat Bali Kenang Kru KRI Nanggala 402

Upacara Tabur Bunga Hari Pahlawan di Selat Bali Kenang Kru KRI Nanggala 402

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 11 Nov 2023 00:01 WIB
Upacara tabur bunga di Selat Bali peringati Hari Pahlawan sekaligus mengenang Kru KRI Nanggala 402.
Upacara tabur bunga di Selat Bali peringati Hari Pahlawan sekaligus mengenang Kru KRI Nanggala 402. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Haru menyelimuti prosesi mengheningkan cipta di atas KAL Rajegwesi II-5-40 di perairan Selat Bali. Laut yang menjadi pusara abadi bagi 49 awak, 3 ahli senjata, dan 1 orang komandan KRI Nanggala 402.

Siang itu puluhan orang menundukkan kepala mengenang pengorbanan kru Nanggala yang mereka sebut Pahlawan dalam operasi laut abadi menjaga kedaulatan NKRI. Kegiatan itu bagian dari rangkaian memperingati hari Pahlawan 10 November 2023.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha R selaku inspektur upacara menyampaikan bahwa kegiatan yang disertai tabur bunga di selat Bali itu adalah bagian dari penghormatan kepada kru KRI Nanggala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upacara tabur bunga ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada kru KRI Nanggala 402," kata Indra dalam pidatonya, Sabtu (10/11).

Selepas prosesi upacara seluruh peserta secara bersamaan menaburkan bunga ke laut Bali yang disertai pelarungan karangan bunga tanda penghormatan.

ADVERTISEMENT

"Momen penuh kekhidmatan ini merupakan penghargaan kepada pahlawan termasuk KRI Nanggala 402 yang tetap abadi dalam ingatan kami," imbuh Indra.

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah yang turut hadir dalam prosesi itu mengajak seluruh masyarakat meneladani semangat juang para pahlawan dengan memerangi kebodohan dan kemiskinan.

"Peringatan Hari Pahlawan adalah momentum untuk meneladani semangat para pejuang. Berbekal spirit yang sama, mari satukan tekat kita berantas kebodohan dan kemiskinan. Ini adalah salah satu bentuk pahlawan masa sekarang," tegas Sugirah.

Menurutnya, penjajahan saat ini bukanlah kolonialisme, melainkan kebodohan dan kemiskinan. Dua hal itu adalah musuh dan ancaman nyata yang harus diperangi bersama.

"Mari sama-sama peduli. Jika melihat ada anak yang tidak sekolah di sekitar kita, segera laporkan kepala desa atau camat, agar segera ditangani. Jangan sampai ada anak yang tidak bisa bersekolah," katanya

Turut hadir Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Darmawan, dan sejumlah pejabat dijajaran stake holder TNI Polri dan Pemda Banyuwangi.




(dpe/iwd)


Hide Ads