.webp)
Sudah sepekan proses pengerukan dilakukan. Ratusan kubik eceng gondok bisa dikeluarkan dari Bengawan Solo menggunakan berbagai alat berat, di antaranya ekskavator, mini ekskavator amfibi, perahu pencacah, perahu motor, tiga dump truck, dan kurang lebih 14 tenaga pembersihan.
"Untuk tonase belum bisa kami pastikan. Tapi kira-kira kurang lebih dua kilometer formasi eceng gondok sudah berhasil kami tangani," ujar Kepala Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Air 3-3 Rheyza Prakoso kepada detikJatim, Rabu ( 8/11/2023).
Hamparan eceng gondok sepanjang 2 kilometer yang dibersihkan berada di sekitar Jembatan Malo Bengawan Solo. Ratusan kubik eceng gondok yang berhasil diangkat dibuang ke lahan Perhutani, dan ada juga yang diminta warga untuk pengurukan ladang mereka.
 Pembersihan eceng gondok di sekitar Jembatan Malo Bengawan Solo. Foto: Ainur Rofiq/detikJatim |
"Kami mungkin sambil melihat hujan di wilayah hulu. Jadi belum bisa memastikan. Karena setelah jaring yang dipasang oknum warga dilepas, eceng gondok jadi bisa mengalir menuju bendung untuk kami flushing. Yang jelas selama masih padat formasinya, maka tim insyaallah akan masih di lokasi," pungkasnya.
"(Pembersihan) Ini khusus di segmen Jembatan Malo, belum termasuk yang berhasil kami gelontor di sisi hilirnya," imbuh Rheyza. Ia pun belum bisa memastikan berapa lama dan hingga kapan proses pembersihan dilakukan.
Sebelumnya, hampir sebulan lebih eceng gondok menutupi Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro. Dari penampakannya, eceng gondok diperkirakan tidak pernah dibersihkan dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Dari pantauan detikJatim, eceng gondok itu membentang di Sungai Bengawan Solo sepanjang 10 kilometer. "Sangat panjang, ada kalau 10 kilometer eceng gondok di bengawan ini. keadaan permukaan sungai Bengawan Solo lebih indah karena bunga bunga eceng gondok ini," ujar salah satu warga di bantaran sungai, Hakim.
(irb/fat)
