Dirut RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Endah Woro Utami memaparkan, sejak 2021 pihaknya telah membuka klinik jiwa. Dari jumlah kunjungan pasien jiwa, ada indikasi mengalami kenaikan cukup tinggi setiap tahunnya. Khusus tahun politik, pihaknya secara khusus menyiapkan penanganan medis komprehensif bagi caleg depresi.
"Kami ada klinik jiwa, tenaga medis psikolog maupun psikiater juga ada. Sejak 2023, kami ditunjuk pengampuan rumah sakit jiwa. Dan di tahun politik, kami sediakan bangsal khusus sebanyak 17 unit untuk mempersiapkan penanganan jiwa bagi caleg depresi," kata Woro kepada detikJatim, Rabu (8/11/2023).
Bangsal khusus penanganan jiwa bagi para caleg ini, lanjut Woro, dijauhkan dari ruang perawatan umum. Sarana prasarana juga telah disiapkan, seperti ruangan kedap suara, tali untuk mengantisipasi jika pasien gaduh gelisah.
Termasuk melibatkan semua petugas rumah sakit untuk memasang tali pengaman kepada pasien, tanpa menyakiti dan meninggalkan bekas di kulit ataupun badan.
"Rawat inap pun sangat privasi. Identitas pasien sangat kami jaga, dengan harapan nanti para caleg tidak malu apalagi takut menjalani perawatan medis secara cepat dan tepat di sini," tandasnya.
Untuk lebih menjaga privasi para caleg yang terindikasi gangguan jiwa, Woro menambahkan, ada layanan home care. Keluarga para caleg bisa menghubungi nomor hotline yang tersedia. Sehingga psikolog bisa datang langsung ke rumah yang bersangkutan, tanpa diketahui pihak lain.
"Pada umumnya caleg yang gagal itu kan sudah menanggung beban moral dan materiel. Mereka sering berobat ke luar daerah karena malu kalau ketahuan. Nah, dengan layanan home care ini, kami harap pihak keluarga caleg pro-aktif menghubungi nomor hotline yang kami sediakan," tambah Woro.
Layanan home care nanti berupa konseling yang akan mendeteksi seberapa serius gangguan jiwa terdeteksi dialami pasien. Dari diagnosa awal konseling, tim medis akan menentukan rujukan rawat inap atau hanya terapi obat dari resep yang direkomendasikan psikiater.
"Dalam kasus ini kami sangat mengharapkan dukungan penuh keluarga. Karena setiap kontestasi itu ada berhasil dan tidaknya. Dukungan keluarga sangat berperan penting dalam pemulihan kondisi kejiwaan caleg yang gagal mendapatkan kursi," pungkasnya.
(irb/fat)