Kompol Andaru: Terlalu Prematur Simpulkan Mahasiswi FKH Unair Bunuh Diri

Kompol Andaru: Terlalu Prematur Simpulkan Mahasiswi FKH Unair Bunuh Diri

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 07 Nov 2023 12:09 WIB
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menyebut terlalu prematur jika menyimpulkan mahasiswi FKH Unair bunuh diri. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Sidoarjo -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Kematian CA (21) masih diselimuti tanda tanya. Kendati beberapa orang terdekatnya memberi isyarat jika mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) itu diduga kuat bunuh diri, polisi tidak mau terburu-buru menarik kesimpulan.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan, saat ini pihaknya belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kematian CA. Sebab, masih harus ada yang didalami sebelum mengambil kesimpulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini benar bunuh diri atau ada hal yang lainnya?" ungkap Andaru kepada detikJatim saat live program Detik Pagi, Selasa (7/11/2023).

Ada dua poin penting yang disampaikan oleh Andaru. Pertama, soal tabung gas helium dan kedua, soal surat wasiat korban.

ADVERTISEMENT

"Tentunya publik bertanya-tanya dari mana gas helium yang ditemukan bersama korban. Ini nanti akan kami sampaikan selanjutnya, tim sedang bekerja, mohon doanya segera terungkap apa yang sebenarnya terjadi," terang Andaru.

Selanjutnya soal surat wasiat. Meskipun keluarga maupun sahabat CA menyebut bahwa tulisan di surat wasiat itu identik dengan tulisan tangan CA, tapi polisi tak mau gegabah. Andaru menyebut bahwa pihaknya harus cermat, tidak menelan mentah-mentah apa yang ditemukan di TKP. Polisi justru harus mengungkapnya secara detail dan terang benderang.

"Justru adanya surat wasiat itu kami tidak mau membuat sebuah kesimpulan yang prematur, dalam penyidikan yang kami lakukan ada 3 prinsip yaitu cermat, scientific, dan logis," tegas Andaru.

Peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol) 2009 itu menegaskan, pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan scientific dengan melibatkan dokter dan labfor Polda Jatim. Yakni dengan melakukan proses autopsi dan uji toksologi.

"Nantinya dokter Polda akan menyampaikan keterangan sesuai keahliannya, kemudian kami rangkaikaan semua. Kalau kesimpulan sekarang itu bunuh diri, terlalu prematur, tidak mengakomodir 3 prinsip itu," tukasnya.

Diketahui, CA ditemukan tewas di dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik, di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Minggu (5/11). Plastik itu dilakban pada bagian leher. Ditemukan juga tabung berisi helium di dalam mobil. Tabung itu mempunyai slang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.

Polisi juga menemukan dua surat wasiat yang diduga ditulis korban. Dua surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu berisi curahan hati korban kepada keluarga hingga sahabat.




(hil/dte)


Hide Ads