Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) berinisial CH tewas di dalam mobilnya. Wanita berusia 21 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi kepala terbungkus plastik dilakban dan terdapat tabung gas helium. Sejauh ini, polisi masih memeriksa sejumlah saksi.
Kendati dari beberapa keterangan saksi maupun bukti-bukti yang ditemukan di TKP mengarah pada bunuh diri, polisi tak mau terburu-buru mengambil kesimpulan. Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi dan uji toksologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara ada 11 orang yang sudah kami periksa, dari keluarga, penemu korban pertama, sekuriti apartemen, pihak kampus juga," jelas Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo kepada detikJatim, Selasa (7/11/2023) pagi.
Andaru menambahkan, pihaknya masih mendalami keseharaian CA sebelum ditemukan meninggal. Terutama untuk mencari tahu, dari mana CA mendapatkan tabung gas helium.
"Kami ingin mengetahui apa keseharian korban beberapa minggu ini. Tentunya publik bertanya-tanya dari mana gas helium yang ditemukan bersama korban," tambah Andaru.
"Ini nanti akan kami sampaikan selanjutnya, tim sedang bekerja, mohon doanya segera terungkap apa yang sebenarnya terjadi," sambungnya.
Diketahui, CA ditemukan tewas di dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik, di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Minggu (5/11). Plastik itu dilakban pada bagian leher. Ditemukan juga tabung berisi helium di dalam mobil. Tabung itu mempunyai slang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.
Polisi juga menemukan dua surat wasiat yang diduga ditulis korban. Dua surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu berisi curahan hati korban kepada keluarga hingga sahabat.
(hil/dte)