Kocak! Harri Ganti Baterai HP gegara Lupa Pencet Tombol 'On' di Colokan

Kemekel

Kocak! Harri Ganti Baterai HP gegara Lupa Pencet Tombol 'On' di Colokan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 31 Okt 2023 21:30 WIB
Warga serbu mal untuk isi baterai HP (Syahdan-detik)
Ilustrasi kabel ekstensi untuk mengecas HP (Foto: Syahdan/detikJatim)
Surabaya -

Apa yang dialami Harri dan Miftah ini, kalau mengikuti istilah netizen 'di luar nurul'. Gegara belum menyalakan tombol on di kabel ekstensi, kabel roll, atau kabel olor di kamar kos saat mengecas ponsel, Harri terpaksa mengganti baterai HP-nya dan harus mengeluarkan biaya Rp 450 ribu.

Harri dan Miftah yang sama-sama berasal dari Nganjuk adalah tenaga sales salah satu pabrik rokok. Mereka mengekos bersama di kawasan Kecamatan Karangpilang Surabaya demi menghemat biaya. Apalagi keduanya sama-sama bujang.

Peristiwa di luar nurul itu terjadi Sabtu (21/10/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu Miftah datang lebih dulu dan langsung beristirahat. Satu Jam kemudian Harri tiba dan langsung menancapkan charger HP ke kabel olor di kamar mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya seperti biasa, datang kan baterai HP saya habis, langsung saya cas. Saya biarin sampai pagi, bangun-bangun biasanya kan sudah penuh," kata Harri kepada detikJatim, Rabu (31/10/2023).

Malam sudah larut, saking capeknya setelah memastikan charger ponselnya tercolok ke kabel olor dia pun tertidur. Keesokan paginya, Minggu (22/10/2023) sekitar pukul 08.30 WIB, keduanya terbangun. Harri yang mengecek HP terkejut campur heran, baterai HP-nya tak kunjung penuh.

ADVERTISEMENT

Dia segera mencabut charger miliknya dan menancapkan charger milik Miftah. Demikian berulang kali dia colokkan 2 charger itu ke kabel olor yang sama padahal di situ ada 2 kabel olor. Tetap saja baterai HP-nya tidak mau dicas.

Seketika itu dia sambat ke Miftah. Dia keluhkan bahwa dirinya baru saja membeli ponselnya sekitar 3 bulan. Dia sedih mengapa baterai ponselnya sudah rusak.

"Saya mengeluh ke dia (Miftah), 'Ealah, sektas tuku kok wes bosok ngene bateraine. Onok-onok ae' (Ealah, baru beli kok sudah rusak begini baterainya. Ada-ada saja)'," ujarnya.

Karena galau Harri berinisiatif membawa ponselnya ke konter servis HP terdekat. Seketika itu dia meminta ganti baterai ponselnya. Pemilik konter langsung menyanggupi dan segera menyebutkan biayanya Rp 450 ribu, sudah termasuk ongkos jasa.

Setelah ponselnya kembali menyala, dia segera kembali ke kosnya. Tiba di kos, ada sejumlah teman Miftah dan Harri yang berkunjung. Mereka saling berbincang lalu Harri mengeluhkan lagi soal ponselnya yang rusak.

Seketika itu Miftah yang kembali mendengar sambatan Harri merasa ada yang janggal. Dia pun mengecek ponsel dan baterai bekas yang terlanjur diganti. Pria lulusan SMK jurusan elektro asal Nganjuk itu merasa tidak ada kerusakan pada baterai dan ponsel Harri.

Dia kemudian mengecek kabel olor di kos mereka. Rupanya, kerusakan bukan pada baterai dan ponselnya, tetapi dia dan Harri lupa memencet tombol on kabel itu sehingga tidak bisa menyalurkan listrik.

"Begonya saya kok ya nggak sadar kalau kabel olornya yang belum ditekan on," ujarnya lalu tertawa.

Sontak, Miftah dan Harri terpingkal-pingkal menertawakan nasib. Meski demikian Harri kecewa dan kesal pada dirinya sendiri lantaran terlanjur mengganti baterai ponselnya yang ternyata tak bermasalah.

"Apes wis, duwik meh setengah yuto ilang (Apes deh, uang hampir setengah juta hilang)," tutupnya.

Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads