Giat Asuhan Rembulan terus dilaksanakan Satpol PP untuk mengamankan anak dan remaja di Kota Surabaya dari aktivitas malam hari yang membahayakan seperti balap liar, tawuran, hingga pengaruh miras.
Ditemukan banyak anak-anak yang terjaring razia ini. Oleh karena itu, DP3APPKB Surabaya juga turut ambil peran untuk melakukan pendampingan psikologis pada anak-anak yang terjaring selama giat asuhan rembulan. Pendampingan psikologis ini dilakukan oleh tim konselor dari UPTD PPA.
"Saat anak-anak terjaring asuhan rembulan ini, ada outreach dan konseling awal dari konselor. Konselor turun dulu ke lapangan untuk melakukan edukasi dan penggalian data," ujar Kepala Dinas P3APPKB, Ida Widayati kepada detikJatim, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berhenti di pendampingan psikologis, DP3APPKB juga melakukan penggalian minat anak-anak untuk aktivitas yang ingin mereka lakukan di waktu luang. Ternyata banyak anak-anak yang memiliki minat di bidang olahraga, terutama sepakbola.
"Kita sudah melakukan galian data, ada 13 item pilihan mereka ingin mengisi apa di waktu luang. Dari sana kita temukan ada 154 anak mau ikut klub sepakbola, sudah kita sampaikan ke Disbudporapar untuk ditindaklanjuti," kata Ida.
Pihaknya pun bekerjasama dengan seluruh OPD di lingkungan Pemkot Surabaya agar bisa turut mewadahi minat dan bakat anak-anak.
"Kami sudah sampaikan datanya, Disbudporapar juga sudah memfasilitasi beberapa kegiatan di balai pemuda seperti pelatihan tari, kesenian, dan sebagainya. Di Dinas Pendidikan juga kita sampaikan, barangkali anak-anak bisa dimasukkan ke club kegiatan di sekolah," tambah Ida.
Ida berharap anak-anak di Kota Surabaya dapat terfasilitasi untuk bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif. Ia tak ingin anak-anak terjebak dalam kenakalan remaja yang justru akan membawa dampak yang merugikan bagi mereka.
"Sebaiknya anak-anak beraktivitas positif, menggunakan waktu luang untuk berkreasi, berinovasi, dan bermanfaat bagi kehidupan ke depannya. Kalau bingung, boleh diskusi dengan DP3APPKB untuk koordinasi dengan OPD terkait yang nantinya bisa menangani," tutur Ida.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus menggencarkan pendampingan kepada keluarga agar bisa memberikan pola asuh yang baik untuk anak-anak. Pendampingan ini diberikan melalui Puspaga dengan bekerjasama pula bersama anak-anak dari Forum Anak, mahasiswa, serta pendampingan langsung dari UPTD PPPA.
"Di Puspaga sudah kita sediakan berbagai kegiatan pula seperti ngaji bareng, sinau bareng, ada permainan tradisional juga untuk anak-anak," pungkas Ida.
(abq/iwd)