FZ, remaja berusia 16 tahun tewas kecelakaan saat hendak balap liar di Jalan Diponegoro Surabaya, Minggu (8/10). Atas kejadian itu, Satlantas Polrestabes Surabaya kini gencar melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan sebanyak 19 anak jadi korban kecelakaan sejak Januari hingga Oktober. Dari angka itu 8 anak tewas, 2 lainnya luka berat dan sisanya luka ringan.
Atas catatan itu, lanjut Arif, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi tertib lalu lintas. Pihaknya juga mengaku telah bertakziah ke rumah para korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap tidak ada lagi kejadian yang sama yang terus berulang di kemudian hari," kata Arif, Rabu (11/10/2023).
Sedangkan untuk sosialisasi, pihaknya akan mendatangi sekolah. Di sana, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi kepada para siswa.
Ia meminta sekolah juga ikut mengawasi siswanya. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga berkomitmen melarang anak didiknya atau siswa mengendarai sepeda motor ke sekolah.
"Jika ada yang melanggar akan diberi sanksi dari sekolah," tandas Arif.
Sebelumnya, seorang remaja di Surabaya tewas kecelakaan karena motornya oleng di Jalan Diponegoro. Ia diduga hendak balap liar. Kabid Darlog BPBD Linmas Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan korban berkendara seorang diri pada Minggu (8/10/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
Ia diduga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat jalanan sedang sepi. Tiba di depan RKZ, pengendara pria yang diketahui berinisial FZ (16) itu oleng. Motor yang dikendarainya tak bisa dikendalikan.
"Tepat di TL (Traffic Light) RKZ, korban (FZ) hilang kendali untuk laju kendaraannya," kata Buyung dalam keterangannya, Minggu (8/10/2023).
(abq/iwd)