Hari PBB 24 Oktober dan Peran Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Hari PBB 24 Oktober dan Peran Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Savira Oktavia - detikJatim
Selasa, 24 Okt 2023 10:21 WIB
Foto ilustrasi: Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). (Dok UN)
Foto: Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). Foto: Dok UN
Surabaya -

Hari ulang tahun PBB diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Momentum ini menjadi pengingat tercetusnya Piagam PBB pada 1945 yang disahkan negara penandatangannya, termasuk 5 anggota tetap Dewan Keamanan, kemudian terbentuknya PBB secara resmi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi internasional yang bertujuan mendorong kerja sama internasional dengan negara anggotanya. Saat ini terdapat 193 anggota PBB, salah satunya Indonesia.

Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa:

1. Peran Indonesia dalam PBB

Keberlangsungan PBB tidak lepas dari peran aktif bangsa Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut peran Indonesia dalam PBB dikutip dari situs Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengusung misi perdamaian dunia

Bangsa Indonesia turut berpartisipasi dalam mengusung misi perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia-Afrika yang mempererat solidaritas dengan negara-negara di Asia dan Afrika.

Termasuk ASEAN dengan negara-negara di Asia Tenggara, dan Gerakan Non-Blok yang mendukung hak negara anggotanya untuk menentukan nasib, kemerdekaan nasional, kedaulatan dan integritas nasional.

ADVERTISEMENT

Memberikan bantuan pangan ke Ethiopia

Pada 1985, bangsa Indonesia bekerja sama dengan PBB untuk menyalurkan bantuan pangan ke Ethiophia yang saat itu dilanda krisis pangan. Bantuan tersebut berhasil disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-40 FAO.

Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada periode 1973-1974.

Menambah Kontingen Indonesia dalam misi perdamaian dunia

Sebagaimana tercantum dalam Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, Kontingen Indonesia diikutsertakan dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan.

Mewujudkan perdamaian dunia

Peran Indonesia sebagai anggota PBB tidak lepas dari menjalankan prinsip utama PBB, yakni menciptakan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Mengirimkan pasukan atau polisi

Bangsa Indonesia juga mengirimkan pasukan/polisi/troops/Police (Contributing County) dengan jumlah anggota sebanyak 1.618 orang. Kini terlibat secara aktif di 6 UNPKO tersebar di lima negara.

Mengirimkan PKD

Di bawah aliansi PBB, bangsa Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat sebagai bangsa yang cinta damai, seperti pengiriman PKD.

Pengakuan kemerdekaan Indonesia

Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Tanggal 18 November 1946, Mesir segera menyelenggarakan sidang menteri luar negeri negara-negara Arab untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Pengakuan tersebut disebut juga pengakuan De Jure menurut hukum internasional.

Terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

Indonesia berhasil ditetapkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang diselenggarakan Majelis Hukum PBB. Pemilihan ini melalui pemungutan suara dengan pemerolehan 158 suara dukungan dari jumlah keseluruhan 192 negara anggota yang mempunyai hak pilih.

Partisipasi pasukan Garuda

Indonesia mengirimkan kontingen Garuda sebagai kontributor aktif untuk menjalankan misi perdamaian PBB di beberapa negara yang mengalami konflik.

Penyelesaian konflik di Kamboja

Indonesia turut berpartisipasi dalam penyelesaian konflik di Kamboja dengan mensponsori Jakarta Informal Meeting (JIM 1) pada Juli 1988. Kegiatan ini berhasil mencapai kesepakatan penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan upaya mencegah rezim Pol Pot yang merugikan rakyat Kamboja.

Pemimpin gerakan non blok

Indonesia sebagai salah satu pencetus gerakan non blok, sebuah organisasi yang terdiri atas negara-negara netral yang tidak beraliansi dengan kekuatan besar mana pun. Gerakan ini bertujuan meredakan ketegangan dunia, terutama ketika perang dingin antara blok Barat dan Timur.

Peran dalam konflik Israel-Palestina

Dalam mewujudkan misi perdamaian di Timur Tengah, Indonesia menjadi co-sponsor, fasilitator, mediator, participator, inisiator, motivator, dan justifikator dalam membantu menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

2. Sejarah Peresmian PBB

Perwakilan dari 50 negara mengadakan pertemuan konferensi PBB di San Francisco tentang organisasi internasional. Pertemuan itu untuk menyusun Piagam PBB pada 1945.

Saat Piagam tersebut telah ditandatangani oleh mayoritas negara penandatangan pada 26 Juni 1945, PBB secara resmi mendeklarasikan kedudukannya pada 24 Oktober 1945.

3. Tujuan PBB

Organisasi ini memiliki beberapa tujuan utama sebagaimana diselaraskan dalam agenda mereka di antaranya sebagai berikut.

  • Menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
  • Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak asasi manusia.
  • Mendorong kerja sama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
  • Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang menghambat misi perdamaian dunia.
  • Menyediakan bantuan kemanusiaan ketika terjadi kelaparan, bencana alam, hingga konflik bersenjata.

4. Tema HUT PBB 2023

Melansir situs resmi PBB, PBB akan mengadakan konser dengan mengusung tema "The Frontlines of Climate Action" atau Garis Depan Aksi Iklim. Konser ini untuk menyemangati para pemimpin dunia menjelang konferensi iklim COP28 di Dubai, dan Konferensi Internasional tentang Usaha Kecil dan Menengah.

Hari PBB memberikan kesempatan untuk memperkuat agenda bersama, dan menegaskan kembali tujuan dan prinsip Piagam PBB yang dijadikan sebagai pedoman selama 78 tahun terakhir.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads