.webp)
Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari Senin (21/4) di usia 88 tahun. Uskup Surabaya Mgr Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik mengenang pesan dari Bapa Suci Pemimpin Gereja Katolik Dunia untuk Indonesia.
"Pada hari ini, pukul 13.30 WIB tadi, Yang Mulia Cardinal Farrel, Presiden dari Dikasteri Kepausan Vatican urusan Awam, Keluarga dan Kehidupan, mengumumkan kepada seluruh dunia melalui kantor berita Vatican News bahwa Bapa Suci Paus Fransiskus dipanggil menghadap Bapa di sorga pada tadi siang pukul 12.35 WIB, atau pukul 07.35 pagi waktu Vatican," kata Romo Didik pada akun Instagramnya, Senin (21/4/2025).
Romo Didik mengatakan ia mendapat konfirmasi dari WA grup para Uskup Indonesia pemberitahuan melalui voice note dari Duta Besar Vatican untuk Indonesia, Mgr Pierro Pioppo, pada pukul 15.30 WIB. Ia pun merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Paus Fransiskus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungguh kehilangan dan duka mendalam atas kepergian Bapa Suci kepada Bapa di Sorga," ujarnya.
Romo Didik pun mengenang pesan dari Bapa Suci Pemimpin Gereja Katolik Dunia untuk Indonesia. Apalagi Paus Fransiskus pernah datang ke Indonesia saat Misa Agung dan berkunjung ke Masjid Istiqlal pada 3-6 September 2024.
"Beliau yang telah menorehkan kesan mendalam dan pesan perdamaian bagi bangsa Indonesia dan bagi dunia melalui kunjungan apostolik di Jakarta tgl 3-6 September 2024 tahun lalu. Kehadiran beliau di Masjid Istiqlal menelorkan deklarasi Istiqlal," jelasnya.
Baginya secara pribadi, Paus Fransiskus merupakan pribadi yang sangat menentukan dan mengubah hidupnya. Ia merasa Paus yang diutus Roh Kudus mengabulkan doa Umat Katolik di Keuskupan Surabaya yang mengharapkan Uskup baru di Surabaya.
"Karena melalui beliau, saya hamba yang hina dan kecil ini ditunjuk oleh beliau menjadi uskup Surabaya. Beliau menerbitkan SK pengangkatan bagi saya 6 bulan yang lalu," katanya.
"Selamat jalan, pulang ke Rumah Bapa di Sorga, jadilah pendoa bagi kita yang masih berziarah di dunia ini," pungkas Romo Didik.
(esw/iwd)
