Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD) diperingati setiap tanggal 20 Oktober. Tujuan peringatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu menjaga kesehatan tulang sejak dini.
Melansir laman Dinkes Provinsi Nusa Tenggara Barat, osteoporosis berasal dari dua kata, yaitu osteo yang berarti tulang dan porous yang berarti keropos atau berlubang-lubang.
Jadi, osteoporosis adalah tulang yang mengalami kekeroposan. Penyakit ini mempunyai ciri khas penurunan massa pada tulang dan menurunnya kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Osteoporosis Sedunia 2023
Berikut sejarah dan tema mengenai Hari Osteoporosis Sedunia 2023. Serta cara menjaga tulang agar tidak mengalami osteoporosis.
1. Sejarah
Hari Osteoporosis Sedunia diperingati pertama kali 20 Oktober 1996. Peringatan ini diselenggarakan Perhimpunan Osteoporosis Nasional dengan mengadakan kolaborasi bersama Komisi Eropa di Inggris.
Pada 1997, International Osteoporosis Foundation (IOF) juga menyelenggarakan Hari Osteoporosis Sedunia. Kemudian berlanjut pada 1998 hingga 1999, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung peringatan Hari Osteoporosis Sedunia.
WHO merayakan peringatan ini dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu menjaga kesehatan tulang sejak dini dan penyakit metabolik. Pada 1999, akhirnya Hari Osteoporosis Sedunia mulai diperingati untuk pertama kali dengan tema khusus.
2. Tema
Melansir laman IOF, Hari Osteoporosis Sedunia 2023 mengusung tagline 'Build Better Bones'. Tujuannya adalah menyoroti pentingnya gaya hidup sehat yang menjadi pondasi agar tulang kuat dan tidak mudah mengalami patah tulang di masa depan.
IOF membagikan poster dan infografis dalam berbagai bahasa di media sosial. Harapannya semua masyarakat dapat mendukung gerakan ini dengan mengambil pesan 'Ambil tindakan untuk kesehatan tulang'.
IOF juga mengadakan penandatanganan Piagam Pasien Global IOF sebagai bentuk komitmen terhadap perayaan Hari Osteoporosis Sedunia. Masyarakat diajak bergabung meningkatkan pelayanan pasien.
Serta membantu menyebarkan informasi tentang penyakit ini di kalangan otoritas kesehatan seluruh dunia. Dengan menyuarakan keprihatinan secara kolektif, diharapkan dapat membantu mencegah patah tulang sebagai prioritas kesehatan global.
Baca juga: Cara Mengecek Menopause dan Gejalanya |
3. Cara Menjaga Kesehatan Tulang
Melansir laman Dinkes Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat dua hal penyebab osteoporosis. Berikut daftarnya.
- Terbentuknya massa puncak tulang yang kurang baik selama masa pertumbuhan.
- Adanya peningkatan pengurangan massa tulang setelah mengalami menopause.
Biasanya tulang akan mengalami peningkatan massa dan mencapai puncak sampai usia 40 tahun. Namun pada wanita, peningkatan massa tulang adalah usia 30-35 tahun. Berikut cara menjaga kesehatan tulang agar terhindar dari osteoporis.
- Melakukan olahraga dengan teratur. Hal ini dilakukan untuk menjaga tulang dan otot agar tetap bergerak.
- Nutrisi yang adekuat, banyak mengonsumsi makanan yang dapat menyehatkan tulang, seperti vitamin D, protein, dan kalsium.
- Menghindari kebiasaan hidup buruk. Caranya dengan tidak merokok dan minum alkohol serta mempertahankan berat badan yang sehat.
- Melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengendalikan faktor risiko apabila pernah mengalami riwayat patah tulang, dan memiliki riwayat keluarga yang pernah osteoporosis.
- Mengonsumsi obat yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)