Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) difabel tingkat Jawa resmi dimulai, Selasa (17/10/2023). Sebanyak 46 peserta mengikuti MTQ Difabel akan berlaga di lomba yang bertempat di Pendopo Lokatantra Lamongan itu.
Ketua Yayasan Griya Quran difabel Lamongan, Febri Khoirun Nidhom menuturkan lomba MTQ difabel tahun ini banyak mengalami peningkatan. Diantaranya mulai dari tingkat lomba yang mencakup wilayah, peserta lomba dan cabang yang dilombakan.
"Tahun ini lomba MTQ difabel digelar tingkat pulau Jawa, jumlah peserta juga naik. Cabang lomba yang diikuti terdiri dari 3 cabang, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ), dan Dai," kata Febri Khoirun Nidhom dalam laporannya saat pembukaan lomba, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Febri, lomba MTQ tahun ini diikuti oleh 46 peserta dengan rincian 13 peserta MTQ, 20 peserta MHQ, dan 13 peserta Dai. Salah satu peserta terjauh, menurut Febri, datang dari Purbalingga Jawa Tengah sedangkan untuk kriteria hanya dari segi usia, yakni diperuntukkan untuk usia 7 sampai dengan 40 tahun.
"Alhamdulillah 2 tahun perjalanan Yayasan Griya Quran difabel Lamongan terus mengalami peningkatan, yang mana tentu berkat dukungan yang diberikanoleh Pemkab Lamongan. Salah satu peningkatannya ialah berhasil menggelar kegiatan lomba MTQ tingkat Jawa," tutur Febri.
Febri meminta kepada seluruh peserta agar memaknai lomba MTQ sebagai silaturahmi dan menyambung ayat Al Quran. Karena pada perlombaan yang berlangsung selama 1 hari akan diambil 3 juara dari masing-masing cabang lomba. "Lomba MTQ se-Pulau Jawa ini juga menjadi penanda milad kedua Yayasan Griya Quran Difabel Lamongan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberikan apresiasi terhadap gelaran yang diinisiasi oleh Yayasan Griya Quran difabel Lamongan. Menurutnya, hadirnya kompetisi ini dapat dijadikan media untuk menyalurkan potensi para difabel.
"Kegiatan seperti ini harus terus kita bina agar dapat berkembang lebih baik. Karena disinilah para saudara difabel kita dapat menyalurkan minat, bakat, dan kemampuannya," tutur Yuhronur.
Yuhronur juga berterima kasih kepada Yayasan Griya Quran difabel Lamongan yang telah berkomitmen tinggi dalam inovasinya memberikan tempat belajar bagi difabel Lamongan. Sehingga mencetak difabel yang handal dan tentunya berprestasi.
"Yayasan Griya Quran difabel Lamongan sungguh luar biasa inovasinya dan semangatnya untuk belajar bersama dengan difabel. Sehingga mampu merubah image difabel di masyarakat, kini difabel telah berhasil unjuk potensinya. Salah satunya kemarin menjadi juara umum MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur ke-XXX," tandas Yuhronur.
(abq/fat)