12 Agenda PBB Percepat Pengentasan Kemiskinan di Dunia

12 Agenda PBB Percepat Pengentasan Kemiskinan di Dunia

Savira Oktavia - detikJatim
Selasa, 17 Okt 2023 11:30 WIB
Ilustrasi kelaparan merajalela dan paceklik sebagai salah satu tanda sebelum munculnya Dajjal.
Ilustrasi Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional/Foto: Getty Images/ferrantraite
Surabaya -

Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional. Pada tahun ini, ada sebanyak 12 agenda peringatan.

Dilansir dari situs resmi PBB, peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional merupakan bentuk komitmen dunia terhadap akselerasi pembangunan berkelanjutan. Yaitu mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun.

Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional

1. Tema Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional 2023

Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional tahun ini mengusung tema Decent Work and Social Protection: Putting Dignity in Practice for All, atau Pekerjaan Layak dan Perlindungan Sosial: Menerapkan Martabat bagi Semua Orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tema ini menyerukan peningkatan akses terhadap pekerjaan yang layak dan perlindungan sosial sebagai sarana menjunjung tinggi martabat manusia bagi semua orang secara universal.

Serta mengutamakan pekerjaan yang layak untuk pemberdayaan masyarakat dengan memberikan hak upah para pekerja, lingkungan kerja yang aman dan nyaman, serta mengakui nilai-nilai kemanusiaan terhadap seluruh pekerja.

ADVERTISEMENT

Perlindungan sosial sangat diperlukan untuk menjamin keamanan pendapatan bagi seluruh pekerja dengan mengutamakan kelompok masyarakat yang paling rentan. Tema ini juga merupakan bentuk imbauan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan.

Mereka diminta menggunakan martabat manusia sebagai pedoman dalam mengambil keputusan, dan memastikan kemajuan hak asasi manusia serta keadilan sosial dalam mengejar keuntungan perusahaan.

2. Agenda PBB

Majelis Umum PBB telah menyusun Dekade Ketiga Pengentasan Kemiskinan PBB (2018-2027), yang terdiri dari rencana aksi pemberantasan kemiskinan antarlembaga dan seluruh sistem.

Hal ini untuk mengkoordinasikan upaya sistem PBB, serta rekomendasi mengenai bagaimana membuat rancangan ini berjalan efektif. Terdapat 12 agenda PBB dalam upaya mempercepat tindakan pemberantasan kemiskinan di dunia sebagai berikut.

  1. Peningkatan pengumpulan dan analisis data statistik untuk mengetahui karakteristik populasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka.
  2. Mempercepat tindakan global menuju pekerjaan yang layak untuk masyarakat dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
  3. Membantu beberapa negara yang membutuhkan bantuan dalam mengembangkan dan membiayai infrastruktur industri.
  4. Mendukung perekonomian wilayah pedesaan di sektor pertanian dan nonpertanian.
  5. Mengutamakan kebijakan peningkatan kapasitas produktif yang layak dan kompetitif di bidang pertanian, manufaktur dan jasa.
  6. Menerapkan landasan perlindungan sosial berdasarkan prioritas nasional.
  7. Memanfaatkan inovasi dan interkonektivitas terhadap penciptaan lapangan pekerjaan.
  8. Melakukan investasi terhadap pendidikan, dan pengembangan keterampilan, serta fasilitas lapangan pekerjaan.
  9. Menyamaratakan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
  10. Mempercepat tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi.
  11. Mobilisasi sumber daya dalam negeri dengan memperhatikan upaya memerangi aliran keuangan gelap, penghindaran pajak, dan pencucian uang.
  12. Mendorong repatriasi sukarela sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk menghindari segala bentuk penganiayaan dan kekerasan terhadap pengungsi.

3. Latar Belakang Peringatan

Mengutip situs PBB, kemiskinan ekstrem adalah kondisi kehidupan seseorang dengan pendapatan kurang dari 2,15 USD per orang per harinya pada paritas daya beli tahun 2017. Tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi di banyak negara di Afrika dan negara-negara kurang berkembang lainnya.

Kilas balik pada 17 Oktober 1987, lebih dari 100.000 orang berkumpul di tempat deklarasi universal hak asasi manusia di Trocadero, Paris, untuk menghormati korban kemiskinan ekstrem, kekerasan, dan kelaparan.

Masyarakat luas menyatakan kemiskinan merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan menegaskan perlunya memperjuangkan hak-hak tersebut.

Pada 2013, lebih dari setengah dari 783 juta orang hidup dalam kemiskinan ekstrem di Afrika Sub-Sahara. Di mana hampir sepertiga dari mereka menetap di Asia Selatan.

Akhir 2022, 8,4 persen populasi dunia atau sejumlah 670 juta orang diperkirakan mengalami kondisi kemiskinan ekstrem, dan diperkirakan juga 7% populasi dunia atau sekitar 575 juta orang masih terjebak dalam kemiskinan ekstrem pada 2023.

Percepatan pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang telah mendorong pemberantasan kemiskinan dan peningkatan standar hidup. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dicapai.

Meliputi penciptaan lapangan kerja, kesetaraan gender, pendidikan, layanan kesehatan, upaya perlindungan sosial, pertanian dan pembangunan pedesaan, adaptasi, serta mitigasi perubahan iklim.

Orang-orang dengan kemiskinan ekstrem mengalami berbagai perampasan yang menghalangi mereka meraih hak-haknya, seperti lingkungan kerja dan tempat tinggal yang tidak aman.

Mereka juga mengalami kurangnya asupan makanan bergizi, keadilan yang sukar diraih, kurangnya kekuatan politik, sulit mendapatkan akses layanan kesehatan yang maksimal.

4. Tujuan Peringatan

Tujuan diperingatinya 17 Oktober sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan di antaranya sebagai berikut.

  • Mengakui upaya dan perjuangan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
  • Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem untuk menyampaikan keprihatinan mereka.
  • Momentum untuk menyadari bahwa masyarakat miskin merupakan pihak pertama yang berjuang melawan kemiskinan itu sendiri.
  • Memperjuangkan hak-hak asasi manusia bagi masyarakat miskin.
  • Menghapus kemiskinan di dunia sebagai wujud percepatan 17 Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Itulah informasi mengenai Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads