Polres Jombang menyiapkan skema pengamanan untuk menjaga agar pemilu berjalan aman dan damai. Sedikitnya 386 personel akan diterjunkan mengamankan pesta demokrasi tahun depan di Kota Santri.
Skema pengamanan itu dipraktikkan dalam simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) di Stadion Merdeka, Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jombang Senin (16/10/2023) sore. Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi hadir secara langsung.
Sispamkota diawali tahapan kampanye. Pada tahap ini polisi disiagakan di lokasi kampanye untuk mengantisipasi bentrok antar-pendukung capres dan cawapres. Simulasi berlanjut ke tahap pendistribusian logistik ke tempat pemungutan suara (TPS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada skenario pendistribusian logistik ke TPS ini sejumlah orang mengadang mobil pengangkut surat suara yang bermaksud hendak merampas surat suara itu. Polisi yang mengawal surat suara langsung mengamankan orang tidak dikenal itu.
Kemudian simulasi tahap pemungutan hingga penghitungan suara di KPU Jombang. Polisi dihadapkan situasi rusuh karena pendukung salah satu peserta pemilu tidak terima atas hasil penghitungan suara KPU. Pukulan, tendangan, hingga lemparan bom asap diarahkan ke polisi yang berjaga di kantor KPU.
Kerusuhan itu akhirnya diatasi dengan memukul mundur massa oleh Satuan Samampta Polres Jombang. Polisi menembakkan meriam air dari mobil watercanon untuk membubarkan massa.
"Sispamkota ini merupakan simulasi tahapan yang menunjukkan gambaran apa yang harus dilakukan oleh petugas jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karenanya, petugas TNI, Polri, maupun pemerintah daerah diharapkan siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu," kata Eko, Senin (16/10/2023).
Selain itu, Polres Jombang juga memetakan daerah rawan konflik pada Pemilu 2024. Antara lain Desa Klitih dan Jipurapah di Kecamatan Plandaan, Desa Kromong, Desa Cupak, dan Desa Asem Gede di Kecamatan Ngusikan, serta Desa Sambirejo dan Desa Carangwulung di Kecamatan Wonosalam. Lainnya, Desa Kademangan dan Desa Karobelah di Kecamatan Mojoagung karena rawan banjir.
![]() |
Oleh karena itu, Eko menyiapkan 386 personel untuk mengamankan jalannya Pemilu 2024. Terlebih lagi untuk menjaga keamanan di daerah-daerah rawan.
"Yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta penyebaran hoaks dan hate speech yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah kehidupan bermasyarakat," terangnya.
Eko menjelaskan bahwa Operasi Mantab Brata Semeru 2024 mengedepankan tindakan preemtif dan preventif. Sistem itu didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum, dan rehabilitasi melalui penggelaran fungsi-fungsi kepolisian dalam bentuk satuan tugas.
"Kembali saya tekankan bahwa Polri berkomitmen untuk terus bekerja keras guna menjamin penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 agar dapat berjalan dengan aman, lancar, dan damai," jelasnya.
Sementara, Pj Bupati Jombang Sugiat mengapresiasi Sispamkota yang diinisiasi Polres Jombang dalam rangka pengamanan Pemilu 2024. Ia berharap pelaksanaan Pemilu bisa berjalan aman dan kondusif.
![]() |
"Harapannya Pemilu di Jombang nanti berjalan dengan baik, jujur dan adil. Kemudian dari keamanannya bisa berjalan baik dan kondusif," cetusnya.
Sugiat memastikan bahwa seluruh ASN di Jombang akan bersikap netral pada pelaksanaan Pemilu 2024. Ia berkomitmen akan terus mengedukasi seluruh ASN dan pegawai di lingkungan Pemkab Jombang agar tetap netral.
"Sesuai undang-undangnya ASN harus netral. Kami terus melakukan edukasi ke para ASN, kami imbau dan sosialisasikan. Jika ada yang tidak netral akan kami beri sanksi," tandasnya.
(dpe/dte)