Ahmad Basarah Ungkap Kondisi PDIP Sikapi Arah Politik Jokowi di 2024

Ahmad Basarah Ungkap Kondisi PDIP Sikapi Arah Politik Jokowi di 2024

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 16 Okt 2023 14:27 WIB
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah
Letua DPP PDIP Ahmad Basarah soal arah politik Jokowi di 2004. (Foto: Dok. Faiq Azmi/detikJatim))
Surabaya -

Presiden RI Joko Widodo yang merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP) hingga kini belum menyatakan secara tegas sosok yang akan ia dukung di Pilpres 2024. Terakhir saat acara Rakernas Projo di Arena Gelora Bung Karno Sabtu (14/10) lalu, Jokowi meminta relawan untuk sabar menunggu terlebih dahulu.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah saat ditanya awak media bagaimana suasana PDIP terkait sikap Jokowi yang belum menyatakan secara terang-terangan arah dukungannya? Basarah memberi jawaban ini.

"Beberapa minggu terakhir ini banyak spekulasi yang berkembang di alam pikir dan suasana kebatinan, bukan hanya PDIP, tapi juga rakyat Indonesia keseluruhan mengenai bagaimana sebenarnya sikap arah dan keputusan Pak Jokowi terhadap pilpres ini," kata Basarah di Kantor PDIP Jatim, Minggu (15/10) melalui rekaman suara yang diterima detikJatim, Senin (16/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basarah lalu menceritakan soal kedekatan dirinya dengan Jokowi. Terutama saat ia mendampingi Jokowi kampanye pada tahapan Pilpres 2014.

Anggota DPR RI Dapil Jatim V (Malang Raya) ini merasa yakin Jokowi merupakan sosok yang baik. Menurutnya, Jokowi saat ini hanya sedang berusaha menjalankan politik persatuan, seperti yang dilakukan Presiden Soekarno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENT

"Dia menjalankan politik persatuannya Bung Karno, ketika menyatukan bangsa yang beragam ini dengan Pancasilanya. Beliau menjalankan politik persatuan yang dijalankan Bu Megawati. Ketika Bu Mega jadi presiden, Bu Mega lah orang pertama yang meminta rakyat Indonesia tidak menghujat Pak Harto," Basarah.

"Bu Mega lah yang merangkul tokoh-tokoh Orde Baru untuk menjadi menteri kabinetnya dan beberapa jenderal purnawirawan dijadikan gubernur," tambahnya.

Basarah juga menyebut Jokowi sedang menjalankan politik persatuan serupa seperti Megawati dengan merangkul partai lain dan rivalnya untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Basarah yakin Jokowi tidak akan meninggalkan PDIP.

"Maka atas dasar itu, nalar sehat saya tidak sampai untuk menyimpulkan bahwa jika partai yang memukulnya saja, menghinanya, memfitnahnya, beliau rangkul. Masak sih parpol yang melahirkan, membesarkan, dan menjaganya hingga hampir 10 tahun pemerintahannya akan dia pukul, akan dia tinggalkan, akan dia sakiti. Saya tidak punya nalar sampai ke situ," katanya.

Basarah menambahkan, Jokowi pada akhirnya akan tetap bersama Megawati dan PDIP. Yakni mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

"Maka saya termasuk orang yang masih berprasangka baik bahwa Pak Jokowi secara pribadi, bukan sebagai presiden, pada akhirnya tetap dan selalu bersama dengan Ibu Megawati, PDIP, dan Mas Ganjar Pranowo," pungkasnya.




(dte/dte)


Hide Ads