Sebuah film pendek karya arek Malang berhasil tayang di bioskop luar negeri. Film tersebut berjudul Romansa Di Balik Pagar Akal.
Film pendek berdurasi 32 menit tersebut tayang di bioskop Pathè Balexert, mal terbesar di Jenewa, Swiss pada 29-30 September 2023 lalu.
Tentu, kesempatan itu menjadi sebuah kebanggaan bagi PH Mois Creative dan Hura Haru Film yang memproduksi film tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Mois Creative, Kahfi Karsadinata mengaku, awalnya dia tidak menyangka jika film Romansa Di Balik Pagar Akal itu bisa tayang di luar negeri.
"Awalnya teman-teman Mois dan Hura Haru kan ikut festival film bulanan. Terus kaget bisa masuk (bioskop di Swiss)," ujar Kahfi kepada detikJatim, Senin (16/10/2023).
Pemutaran film di bioskop Swiss tersebut dalam rangka kegiatan Indonesia Movie Days 2023. Romansa Di Balik Pagar Akal bersanding dengan film-film lain karya anak-anak bangsa, yakni Onde Mande dan KKN di Desa Penari.
Kahfi mengatakan, ini adalah film pertama yang tayang di bioskop luar negeri sejak dirinya mengembangkan PH Mois dan Hura Haru. Kala itu masih momen pandemi COVID-19.
"Teman-teman ini produksi film ada di Bandung. Di Kota Malang sekarang sebagai agency creative dan branding," terangnya.
![]() |
Diketahui, film Romansa Di Balik Pagar Akal menceritakan tentang kisah cinta sepasang eks ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa). Mereka menjalin asmara sejak berada di panti rehabilitasi hingga akhirnya menikah setelah menjadi eks ODGJ.
Kahfi menganggap tema dan latar belakang film yang antimainstream itu menjadi salah satu alasan karyanya bisa tayang di Swiss.
"Lebih melihat perspektif tentang cinta. Ini complicated yang masih menjadi isu sosial tentang kesehatan mental dan urusan kejiwaan. Orang yang punya kondisi mental seperti itu masih bisa deserve to be love," terang lulusan Istanbul University dan Sivas University ini.
Setelah mendapat kesempatan emas menampilkan filmnya di luar negeri, Kahfi dkk makin bersemangat untuk membuat karya yang lebih bagus lagi.
Terdekat, dia dan teman-temannya akan membuat film tentang sejarah Indonesia yang selama ini belum pernah diangkat.
"Ini kritik, di mana isi film Indonesia kan itu-itu saja. Banyak cerita yang bisa diangkat tentang sejarah. Ke depan kita bikin film dengan background 90-an setelah riset 2 tahun," tutur Kahfi.
"Kita mau dobrak industri film mainstream Indonesia dengan warna baru," tukasnya.
(irb/dte)