Tempat itu bernama Kampung Egrang Jambangan. Kampung di Jalan Jambangan VII B Surabaya ini punya tujuan utama mengajak anak-anak melestarikan permainan yang sudah sangat jarang dimainkan ini.
Ialah Slamet, yang menginisiasi berdirinya Kampung Egrang Jambangan. Ketua Komunitas Olahraga Tradisional Jambangan ini mengajari anak-anak di kampungnya bermain egrang sejak 2012.
Baca juga: 7 Olahraga Tradisional Indonesia |
Dari yang awalnya hanya bermain, lama-kelamaan mampu mengharumkan nama kampung. Kampung Egrang Jambangan sering menyabet juara hingga tingkat nasional.
"Awalnya hanya 1 atau 2 anak yang mau bermain. Setelah anak-anak tahu kalau bermain egrang bisa mendapatkan apresiasi juga, akhirnya semakin banyak anak yang termotivasi ikut bermain egrang," ujar Slamet kepada detikJatim, Minggu (15/10/2023).
Beberapa prestasi yang pernah diraih anak-anak Kampung Egrang Jambangan, di antaranya Medali Perak Fornas V di Kalimantan Timur, Medali Emas Fornas VI di Palembang, dan Fornas VII di Bandung.
Slamet biasanya mengajak anak-anak berlatih bermain egrang pada Sabtu atau Minggu. Egrang yang digunakan anak-anak di sini juga produksi sendiri.
"Egrang yang digunakan anak-anak di sini kami produksi sendiri. Jadi bisa disesuaikan dengan kemampuan anak-anak," ungkap Slamet yang juga merupakan pengurus Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Surabaya.
Upaya membudayakan dan melestarikan egrang di Kampung Egrang Jambangan telah mendapatkan dukungan dari KORMI Kota Surabaya dan Dispora Kota Surabaya.
"Dengan sinergi ini kami berharap olahraga tradisional di Kota Surabaya bisa terus dilestarikan," pungkas Slamet.
(irb/dte)