Tidak hanya memiliki kekayaan alam melimpah, Indonesia juga punya berjuta kebudayaan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Salah satunya, olahraga tradisional yang menarik untuk diketahui.
Permainan asli rakyat ini mengandung makna dan nilai budaya. Bahkan, ada olahraga tradisional yang mendunia dan diperlombakan pada kejuaraan internasional Asian Games.
Olahraga tradisional memiliki keunikan-keunikan yang jarang ditemukan pada masyarakat modern. Sebab, masyarakat zaman dulu menjadikan olahraga tradisional cerminan budaya mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 25 Twibbon Hari Olahraga Nasional 2023 |
Olahraga Tradisional di Indonesia:
Berikut tujuh olahraga tradisional yang ada di Indonesia. Ada olahraga favoritmu kah?
1. Pencak Silat
![]() |
Siapa yang tidak tahu pencak silat? Pencak silat salah satu olahraga tradisional yang mendunia. Bela diri khas Indonesia ini sudah dikenal sejak abad ke-7.
Pencak silat telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh The United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 12 Desember 2019. Setelah melewati beberapa tahap, pencak silat dinyatakan memenuhi syarat dari segi budaya hingga sejarahnya.
Gerakan dalam pencak silat memiliki khas tersendiri, dengan memadukan keluwesan tubuh dan gerakan yang identik dengan hewan-hewan tertentu. Meskipun pencak silat ini hampir mirip tarian, namun memiliki efektivitas tinggi dalam menaklukkan lawan.
Terdapat gerakan pencak silat yang disebut-sebut mengandung unsur bela diri dari Tiongkok dan India, namun pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari pahatan relief-relief yang menggambarkan sikap kuda-kuda pencak silat yang dapat ditemukan pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
2. Lompat Batu
![]() |
Lompat batu merupakan olahraga tradisional dari Nias, Sumatra Utara. Menurut laman resmi Kementerian Sosial, lompat batu merupakan olahraga ekstrem dan tidak boleh dilakukan sembarang orang.
Selain memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, olahraga tradisional ini juga tidak mudah dilakukan oleh amatir. Tradisi lompat batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter, untuk menunjukkan mereka sudah pantas dianggap dewasa secara fisik.
Lompat batu ditampilkan sebagai acara adat seperti kesiapan pemuda yang akan melangsungkan pernikahan. Namun, juga bisa menjadi pertunjukan menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.
3. Pacu Jalur
![]() |
Olahraga tradisional asal Riau ini sempat viral di media sosial karena dinilai cukup unik dan sangat seru. Olahraga tradisional pacu jalur dimainkan oleh satu tim yang akan berlomba adu cepat dalam mendayung dan mencapai garis akhir.
Panjang perahu yang digunakan 25-40 meter. Perahu tersebut dihiasi warna-warni yang berpadu dalam satu irama indah. Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, pacu jalur tradisional Kuantan Singingi dinobatkan sebagai pariwisata terpopuler di Indonesia pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API), keren kan?
Pacu jalur resmi menjadi salah satu cabang olahraga milik Indonesia yang diperlombakan pada SEA Games. Saat ini pacu jalur digelar setiap tahun pada 23-26 Agustus untuk mengasah bibit-bibit baru.
4. Egrang
![]() |
Egrang berasal dari Jawa. Olahraga tradisional ini dapat dimainkan apabila seseorang memiliki keseimbangan agar tidak terjatuh dan dapat berjalan menggunakan bambu panjang sebagai pijakan kaki. Sebenarnya egrang lebih condong dikategorikan permainan dibanding olahraga kompetisi atau yang lain.
5. Sepak Takraw
![]() |
Sepak takraw berasal dari Sulawesi Selatan. Namun, sering diklaim beberapa negara seperti Malaysia, Laos, Filiphina, dan Thailand. Sepak takraw ditemukan pada abad ke-15 pada masa Kesultanan Melayu.
Cara bermain sepak takraw dengan menyepak bola sama seperti bola voli, tetapi bola yang digunakan adalah bola rotan. Olahraga tradisional Indonesia ini dimainkan secara beregu yang terdiri atas tiga orang. Sepak takraw juga sudah sering dipertandingkan di ajang internasional seperti SEA Games maupun Asian Games.
6. Jemparingan
![]() |
Olahraga tradisional yang berkembang di wilayah Kraton Yogyakarta. Dilansir dari laman Indonesia.go.id, jemparingan menjadi kemampuan dasar seperti ksatria. Watak ksatria dimaksud memiliki tiga nilai, yaitu sawiji berarti konsentrasi, greget berarti semangat, dan ora mingkuh berarti memiliki rasa tanggung jawab.
Jemparingan dikenal sejak abad ke-17 pada masa pemerintahan Sri Sultan HamengkuBuwono I. Hebatnya olahraga tradisional ini masih dilestarikan hingga saat ini dan dapat dimainkan banyak orang dari kalangan masyarakat biasa.
Olahraga tradisional ini dilakukan dengan memanah target yang sudah ditentukan dari jarak tertentu. Tetapi cara memanahnya berbeda dari biasanya, yaitu dengan posisi duduk bersila. Nantinya posisi busur akan berada di bagian samping sehingga posisi tubuh akan menjadi 90 derajat.
7. Pathol
Panthol merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Panthol mirip gulat, tetapi terdapat syarat untuk mengikuti olahraga ini, yaitu memiliki tubuh yang seimbang dengan calon lawan. Kedua petarung akan saling berusaha mengunci lawan, dan yang bisa memberikan kuncian paling lama, dialah pemenangnya.
Olahraga tradisional ini muncul pada zaman Kerajaan Majapahit. Tujuannya menjadi salah satu ujian untuk mencari calon prajurit dan ksatria pada zaman dahulu.
Jadi tak hanya untuk kesehatan, dahulu olahraga ini juga jadi kebanggaan karena bisa membantu menaikkan taraf hidup keluarga pasukan. Gulat pathol saat ini sering digunakan sebagai pengiring berbagai ritual kepercayaan, seperti menjelang purnama atau menjelang upacara sedekah laut.
Warisan budaya olahraga tradisional wajib kita jaga bersama. Jangan sampai terkikis zaman dan hanya tinggal cerita. Jadi, olahraga tradisional mana yang paling menarik untuk dicoba?
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A'ini, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)