Kanker serviks menjadi pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada tahun 2017, angka kematian perempuan akibat kanker serviks mencapai 21,7 juta jiwa.
Untuk mencegah menurunkan potensi infeksi kanker serviks di Banyuwangi, ribuan anak perempuan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dengan rentang usia 11 hingga 12 tahun menerima vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV).
Dari target 21.000 siswi, saat ini realisasi vaksin HPV di Banyuwangi sudah mencapai 83% atau sebanyak 17.430 siswi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaksanaannya terus kita pantau. Targetnya harus selesai bulan ini," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (14/10/2023).
Di sela program Bunga Desa, Bupati Ipuk memantau pelaksanaan vaksinasi HPV pada siswi SDN 3 Bagorejo pada 4 Oktober 2023.
"Ini adalah upaya pencegahan dini kasus kanker serviks pada perempuan usia produktif. Dengan disuntik vaksin HPV pada usia 11 hingga 12 tahun. Harapannya saat mereka masuk usia produktif, imunitasnya sudah kuat terhadap virus papilloma," ujar Ipuk.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, program ini telah dimulai di Banyuwangi sejak tahun 2022. Program ini menyasar sebanyak 21.000 siswa perempuan. Dengan rincian, 10.000 siswa kelas V dan 11.000 siswa kelas VI.
"Para siswa kelas V akan mendapatkan dosis pertama. Sementara siswa kelas VI menerima suntikan dosis kedua. Untuk dosis pertamanya sudah diberikan tahun lalu saat mereka masih kelas V," terang Amir.
Amir mengatakan, kasus kanker serviks secara nasional meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Demikian juga di Banyuwangi, meski jumlah kasusnya tergolong rendah namun terpantau terdapat peningkatan.
"Maka dari itu vaksinasi HPV terus kita gencarkan untuk mencegah risiko penyakit berbahaya ini," tegasnya.
Amir menambahkan, vaksinasi ini dilaksanakan berbasis sekolah. Dalam pelaksanaannya, tenaga kesehatan dari puskesmas wilayah terjun ke sekolah-sekolah, pondok pesantren, maupun pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk melakukan vaksinasi kepada sasaran.
"Setiap sasaran akan mendapatkan 2 dosis vaksin HPV dengan interval satu tahun. Sebagai pengingat, siswa yang telah disuntik dosis pertama akan mendapatkan kartu untuk pengantar pada saat vaksinasi dosis kedua," pungkas Amir.
(hil/dte)