Ahli Gizi Unair Sebutkan Manfaat Ulat Bagi Tumbuh Kembang Anak

Ahli Gizi Unair Sebutkan Manfaat Ulat Bagi Tumbuh Kembang Anak

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 13 Okt 2023 16:56 WIB
Ulat Sagu
Ulat sagu. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Bigpra)
Surabaya -

Seorang siswa sekolah dasar (SD) Meduri V, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro viral karena membawa bekal makanan nasi dengan lauk ulat. Ternyata, ulat memiliki banyak manfaat bagi tubuh, khususnya tumbuh kembang anak. Ulat0ulat yang bisa dikonsumsi yakni ulat sagu dan ulat jati.

Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Dr Ir Annis Catur Adi MS menyebutkan manfaat ulat ada kesehatan tubuh.

"Ulat sagu ini sudah fenomena lama, terutama di daerah penghasil. Kalau hewan kan pasti terkait hewani, terutama protein hewani, lemak, mineral tinggi, zinc, kalsium, zat besi," kata Annis saat dihubungi detikJatim, Jumat (13/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ulat sagu dan turi baik bila dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa tumbuh kembang. Karena bisa menjadi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan menjadi solusi masalah stunting.

"Jelas bagus untuk tumbuh kembang anak. Dari aspek kemanfaatan sangat bagus, makanan itu diolah untuk perbaikan gizi, misalnya PMT. Seperti stunting di daerah Maluku dan Papua yang relatif mahal untuk protein, ini bisa jadi solusi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, kata Annis, wujudnya berupa ulat. Karena bagi masyarakat seperti Maluku dan Papua yang sudah ada sejak dulu ya menjadi hal yang biasa dan menjadi sumber lauk dalam kondisi tertentu.

"Mungkin secara ekonomi, menjadi sumber lauk, protein dan zat gizi yang bagus. Kelebihannya lebih tinggi kadar protein dibandingkan lauk lainnya," ujarnya.

Kendalanya hanya pada wujudnya. Bagi sebagian orang ulat seringkali dianggap menjijikkan bahkan menakutkan.

Ada pun potensi alergi juga ada ketika terlalu banyak mengonsumsi ulat-ulat yang diperbolehkan dikonsumsi. Seperti udang, pada orang tertentu bisa menimbulkan reaksi alergi pada tubuh.

"Kalau dalam bentuk utuh seperti udang tapi ujungnya yang berbeda. Potensi alergi hampir sama dengan udang," katanya.

Annis mengatakan baik ulat sagu atau turi bisa dibudidayakan. Karena hidup di batang pohon sagu, terjadi proses pembusukan dan muncullah ulat-ulat ini.

"Bisa dipelajari, dikloning. Misal dibuat kolam, sehingga akan mungkin menjaga keberlangsungan dan tidak musiman. Sehingga bisa menjadi budidaya ulat sagu sebagai sumber pangan hewani, sangat potensial," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads