Siswa SD Meduri V, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro bernama Andik viral membawa bekal ulat turi. Usut punya usut, ternyata lauk tersebut memang disukai Andik.
Guru perekam video bernama Jumangin (36) menyebut sudah menjadi kebiasaan warga pinggir hutan makan ulat jati, enthung, dan walang. Lauk tersebut biasa dimakan saat musimnya.
Namun berbeda dengan Andik yang membawa bekal lauk ulat pohon turi. Menurut Jumangin, hal itu sangat jarang dijumpai karena ulat turi memang sulit didapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan ibu Andik bercerita bahwa sang anak memang menyukai ulat turi. Rasanya yang enak dan gurih barangkali yang membuat Andik menyukai makanan itu.
"Ulat turi ini jarang ada, sangat enak dan gurih, ada asin-asinnya. Kemarin ibunya Andik langsung cerita juga, mengatakan itu ulat turi, gede-gede memang bentuk ukurannya, dan Andik suka kok," tutur Jumangin kepada detikJatim, Jumat ( 13/10/2023).
![]() |
Ia menjelaskan SD Meduri V Bojonegoro memiliki program makan bersama setiap minggu tiga kali. Para siswa diminta membawa bekal ke sekolah untuk dimakan bareng-bareng.
Guru nantinya mengecek menu makanan yang dibawa para siswa. Kemudian guru akan memberikan penjelasan tentang makanan yang dibawa serta kandungan vitamin atau lain-lainnya.
"Itu ceritanya pada Senin kemarin, kami wali kelas itu biasa dan sudah menjadi program di sekolah, murid-murid kami biasakan bawa bekal makanan. Nah sebelum dimakan, kami tanya makanan apa saja yang dibawa," jelas Jumangin.
"Terus setelah dijawab oleh para siswa, guru memberikan penjelasan makanan yang dibawa serta kandungan vitamin atau lain-lainnya. Kalau ada yang kurang memenuhi unsur gizi, kadang saya memberikan telur rebus karena ada siswa itu bawa bekalnya cuma mi," sambungnya.
Ia pun kaget saat mengetahui salah satu siswanya membawa bekal ulat turi. Jumangin lalu merekam momen tersebut, yang kemudian viral hingga mendapatkan beragam komentar dari netizen.
"Kebetulan salah satu siswa itu bekalnya lauk ulat pohon turi yang telah digoreng. Nggak ada niat atau tujuan lain kepada anak didik kami yang tidak baik, itu nggak ada. Biasa setiap pelajaran itu kami videokan," pungkasnya.
(irb/fat)