Respons Muhammadiyah Jatim Saat Khofifah Jadi Rebutan Capres

Respons Muhammadiyah Jatim Saat Khofifah Jadi Rebutan Capres

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 12 Okt 2023 21:48 WIB
Ketua PWM Jatim Sukadiono
Ketua PWM Jatim Sukadiono saat bertemu Gubernur Khofifah dan Wagub Emil di Grahadi (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim), Sukadiono menegaskan Gubernur Khofifah Indar Parawansa masih dibutuhkan di Jatim. Meski demikian, Sukadiono menyebut Ketua Muslimat NU tersebut sangat layak masuk bursa cawapres.

"Karena secara kelayakan sangat layak untuk wapres. Meski sesungguhnya Jatim juga masih sangat membutuhkan sosok Bu Khofifah," kata Sukadiono dalam sambutannya di acara tasyakuran peringatan HUT ke-78 Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Kamis (12/10/2023).

"Tetapi jika ditakdirkan terpilih sebagai wapres, maka harus direlakan demi kepentingan yang lebih luas," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukadiono sendiri tak secara terang-terangan menyampaikan akan mendukung Khofifah secara politik. Namun, pihaknya memberi sinyal positif bahwa hubungan Muhammadiyah di Jatim dengan pemprov dan Khofifah terjalin sangat baik selama ini.

"Sinergitas yang dibangun Muhammadiyah dengan Gubernur Khofifah berjalan dengan sangat baik. Hal ini yang menurut kami sangat dibutuhkan bagi Jatim maupun Indonesia untuk terus bangkit dan maju," tutur pria yang juga menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut.

ADVERTISEMENT

Sukadiono lalu memuji kinerja duet Gubenur Khofifah dan wakilnya, Emil Dardak. Ia menilai selama 5 tahun memimpin Jatim, keduanya telah menunjukkan kinerja yang baik dan sukses.

"Khususnya dalam penanganan pandemi COVID-19, Jatim kini telah berhasil bangkit di berbagai sektor. Karena itu, Bu Khofifah dan Pak Emil akan masih sangat dibutuhkan bagi Jatim ke depan," tandas Sukadiono.

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sendiri santer dikabarkan selama ini jadi rebutan dua capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Khofifah dibidik untuk menjadi cawapres demi menggalang basis massa Nahdliyin.




(abq/iwd)


Hide Ads