Menakar Peluang Khofifah yang Diperebutkan 2 Capres

Menakar Peluang Khofifah yang Diperebutkan 2 Capres

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 05 Okt 2023 14:45 WIB
Prabowo Khofifah Ganjar
Khofifah Indar Parawansa (tengah) gencar disebut dibidik jadi cawapres Prabowo Subianto (kiri) maupun Ganjar Pranowo (kanan). (Foto: Kolase Tim detikcom)
Surabaya -

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa santer dikabarkan jadi rebutan dua capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Khofifah dibidik untuk menjadi cawapres demi menggalang basis massa Nahdliyin.

Pengamat politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Agus M Fauzi menilai, Khofifah lebih berpeluang jadi cawapres Prabowo dibanding Ganjar. Dia menganalogikan Khofifah sebagai menu atau hidangan utama di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sedangkan di koalisi PDI Perjuangan (PDIP), Khofifah cuma menu pelengkap.

"Kalau keberadaan Khofifah di Prabowo menjadi menu utama, kalau di Ganjar semacam menu pilihan kalau ada kebuntuan dari pilihan yang ada," papar Agus kepada detikJatim, Kamis (5/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di koalisi Prabowo, Khofifah sangat diperbincangkan sebagai cawapres. Beda kalau di koalisi Ganjar, masih Mahfud Md atau Sandiaga Uno yang diperbincangkan. Ketika Mahfud Md atau Sandiaga buntu, baru Khofifah yang dimunculkan," tambahnya.

Agus menyatakan, Prabowo sangat membutuhkan Jatim dan figur yang memiliki massa nyata di Bumi Majapahit. Berbeda dengan Ganjar yang relatif bisa diterima warga Jatim.

ADVERTISEMENT

"Ganjar tanpa Khofifah masih diterima di Jatim, hanya jika ada Khofifah akan tambah mantap. Tapi problemnya, Ganjar akan sangat kelabakan di Jabar," jelasnya.

"Prabowo perlu penguatan orang Jatim dan kalau tidak ambil tokoh NU atau kita sebut saja Khofifah, sangat bahaya luput dari Jatim. Kehilangan Jatim akan membahayakan proses pilihan suara nantinya, apalagi Prabowo tidak punya latar belakang Jatim, dan latar belakang dengan NU, meski pengurus Gerindra Jatim banyak NU, terutama Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad. Namun, perlu penguatan dengan tokoh yang memiliki basis suara tradisional di Jatim. Jadi Prabowo harus berhitung cermat di Jatim," tambahnya.

Agus menilai, saat ini nama Khofifah lebih hangat diperbincangkan di KIM ketimbang di koalisi PDIP.

"Saat ini perbincangan Khofifah di internal Prabowo saya kira lebih kuat, kalau di Ganjar itu masuk bukan menu utama, akan tetapi kadang menu pelengkap justru menjawab kebuntuan," jelasnya.

"Bagaimanapun suara NU tidak bisa diabaikan, keberadaan NU, apalagi Cak Imin sudah menjadi cawapres Anies Baswedan, maka dari sisi lain ingin mengambil NU yang menurut Prabowo atau Ganjar berbeda dari Cak Imin. Dan simbolnya itu ada di sosok Mahfud Md dan Khofifah," tambahnya.

Khofifah, kata Agus, sampai saat ini punya pengaruh kuat sebagai Ketua Muslimat. Hal ini jadi pertimbangan Prabowo yang ingin mengambil ceruk NU, terutama di Jatim.

"Khofifah sampai hari ini di struktural Muslimat sangat kuat. Pasti Khofifah jadi pertimbangan utama Prabowo di Jatim, apalagi keberadaan NU sentralnya di Jatim," katanya.

Agus juga menyebut tidak menutup kemungkinan Khofifah bisa menguat di Ganjar karena ada faktor keberadaan PPP di koalisi tersebut.

"PPP hari ini yang saya ketahui sudah mantap mengusung Sandiaga sebagai cawapres Ganjar. Namun perlu diketahui, Khofifah darahnya juga PPP. Dari sini, saya kira peluang Khofifah juga masih ada di Ganjar meski tidak sebesar di Prabowo," jelasnya.

"Karena di kubu Ganjar dengan Sandi yang ditampilkan PPP, lalu muncul Mahfud Md yang jadi 'gadis' menarik ketika kenceng penegakan hukum dan Mahfud Md merupakan NU yang beda dengan Cak Imin, ini membuat Khofifah masuk menu pelengkap," tandasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads