Teks laporan hasil observasi merupakan jenis teks yang memaparkan informasi atau penjabaran secara umum mengenai sesuatu, berdasarkan fakta dari hasil pengamatan langsung (observasi).
Dikutip dari Modul Ajar Teks Laporan Hasil Observasi Kelas X Bahasa Indonesia, teks laporan hasil observasi terdiri atas tiga struktur pembentuk. Ada pernyataan umum atau klasifikasi, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Pernyataan umum atau klasifikasi merupakan bagian yang berisi pembuka, atau pengantar hal mengenai objek yang akan disampaikan. Meliputi bentuk, sifat, dan informasi tambahan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deskripsi bagian merupakan bagian yang berisi penjelasan detail terkait objek atau bagian-bagian dari objek. Sedangkan deskripsi manfaat atau kesimpulan merupakan bagian yang berisi penjelasan mengenai manfaat objek yang dikaji. Baik bagi manusia maupun alam secara umum.
Baca juga: 17 Contoh Teks Anekdot Singkat |
Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Mengutip Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X, terdapat ciri-ciri yang membedakan teks laporan hasil observasi dengan jenis teks lainnya. Di antaranya sebagai berikut:
- Mengandung fakta.
- Bersifat objektif.
- Ditulis secara lengkap dan menyeluruh.
- Bersifat kekinian atau terbaru.
- Menambahkan pengetahuan dan wawasan pembacanya.
![]() |
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
1. Lidah Buaya
Lidah buaya mempunyai nama latin Aloe barbadensis millear atau Aloe vera. Lidah buaya menjadi 1 dari 10 tipe tanaman terlaris yang ada di dunia, serta
memiliki potensi untuk bisa dikembangkan menjadi tanaman obat sekaligus bahan baku industri.
Lidah buaya ini bisa hidup di tempat dengan suhu yang panas atau biasa ditanam di dalam pot maupun pekarangan rumah yang dijadikan sebagai tanaman hias.
Tumbuhan ini memiliki daun yang cukup runcing seperti taji, tidak tipis, getas, pinggirnya bergerigi, dengan permukaannya yang berbintik-bintik, panjang 15-36 cm dan lebar 2-6 cm. Selain itu, tumbuhan ini juga kaya akan kandungan vitaminnya (kecuali vitamin D).
Lidah buaya biasanya dimanfaatkan sebagai media untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti obat cacing, amandel, keseleo,sakit mata, bisul, luka bakar, bernanah, luka, dan jerawat. Tak hanya itu, lidah buaya juga bermanfaat untuk menebalkan serta menghitamkan rambut.
2. Burung Gereja
Burung Gereja disebut juga burung Pingai adalah jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Burung Gereja mendiami kota-kota dalam jumlah yang sangat besar. Burung Gereja yang disebut juga Sparrow merupakan burung yang jinak dari semua burung liar, dan memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya seperti perubahan kondisi cuaca, ketersediaan pakan maupun predator.
Oleh karena itu, Burung Gereja dianggap sebagai burung yang tidak takut di dekat manusia atau disebut human
dominated ecosystem. Di Indonesia mungkin sering dijumpai di bawah atap gereja, hingga disebut Burung Gereja.
Berikut ini akan dijelaskan karakteristik, cara berkembang biak dan mitos tentang Burung Gereja.
Burung Gereja memiliki panjang 10-15 cm, bentangan lebar sayap sekitar 21 cm, berat sekitar 24 gram. Burung ini mempunyai warna dominan coklat dan sedikit warna hitam putih pada masing-masing pipinya.
Tidak ada perbedaan warna antara jantan dan betinanya. Untuk burung-burung yang lebih muda mempunyai warna
yang lebih kusam daripada yang dewasa.
Burung Gereja memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memakan biji-bijian dan serangga. Mereka sangat menyukai area pertanian dan peternakan. Hal ini karena banyaknya sumber penganan burung tersebut pada lokasi-lokasi di atas.
Masa perkawinan dimulai dengan reaksi Burung Gereja jantan dalam menawarkan sarang yang telah ia buat. Memamerkan sarang tersebut untuk menarik perhatian betina.
Sang jantan akan terus bercicit di sekitar betina sambil memamerkan tarian-tarian unik dengan membuka sayap. Namun tak semua trik tersebut disukai oleh sang betina, kadang justru timbul pertarungan antarkeduanya jika sang betina sedang tak ingin diganggu. Sebaliknya jika merasa puas dan nyaman, maka sepasang Burung Gereja tersebut akan melakukan perkawinan.
Burung Gereja mencapai tingkat kematangan untuk berkembang biak satu tahun dihitung dari saat dia menetas. Telur yang dihasilkan sekitar lima sampai enam telur di Eropa (dan jarang lebih dari empat di Indonesia).
Telur berwarna putih hingga abu-abu pucat serta mempunyai bintik-bintik atau bercak-bercak kecil dengan diameter sekitar 2cm. Telur dierami oleh kedua orang tua selama 12-13 hari sebelum menetas, dan selanjutnya anak Burung Gereja akan diurus selama 15-20 hari oleh orang tuanya sebelum bisa terbang
sendiri meninggalkan sarangnya.
Menurut jurnal karya Swaileh KM dan Sansur R dari Dept. of Biology and Biochemistry, Birzeit University yang meneiti berapa banyak konsentrasi logam dalam perut Burung Gereja, menyimpulkan bahwa keberadaan Burung Gereja di suatu wilayah bisa jadi petunjuk seberapa banyak tingkat polusi di daerah tersebut. Jadi, amatilah lingkungan dan sekeliling rumah.
Apakah masih sering mendengar cicit Burung Gereja? Bila ya, berbahagialah karena kadar polutan di tempat bermukim masih bisa ditolerir.
3. Kelinci
Kelinci merupakan salah satu hewan mamalia dari keluarga leporidae. Kelinci bisa ditemui dengan mudah di berbagai negara di
muka bumi.
Dulu, kelinci merupakan hewan yang sangat liar yang hidupnya di Afrika sampai sebagian Eropa. Sampai saat ini, secara umum kelinci sendiri dibagi menjadi dua yakni kelinci liar atau bebas, serta kelinci peliharaan.
Jika melihat dari fisik terutama pada bulunya, kelinci bisa dibedakan menjadi 2 jenis yakni kelinci yang berbulu panjang dan kelinci yang berbulu pendek. Sedangkan, menurut ordonya, kelinci diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni lyon, anggora, american, english, himalayan, serta ducth.
Adapun makanan untuk kelinci identik sayuran wortel. Namun setelah dilakukan observasi, faktanya kelinci juga dapat diberi pakan sayur-sayuran hijau, biji-bijian, umbi-umbian serta ampas tahu. Setelah diteliti juga, daging kelinci bisa digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan penyakit asma.
4. Mapag Penganten
Perkembangan zaman mengubah pola pikir dan olahrasa masyarakatnya. Mereka lebih cenderung menggandrungi hal-hal yang bersifat 'dari luar' dan hampir meninggalkan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai.
Contohnya, prosesi upacara adat mapag penganten yang berasal dari Jawa Barat. Rata-rata generasi muda melengahkan nama upacara ini.
Hampir setiap daerah memiliki prosesi upacara dalam menyambut kedatangan pengantin. Salah satu yang mengundang perhatian adalah keseruan dari prosesi upacara adat mapag penganten yang berasal dari Jawa Barat.
Prosesi ini biasanya tidak hanya ada dalam pesta pernikahan, tetapi kerap juga ditampilkan dalam menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara. Upacara Adat mapag panganten merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat penyambutan dalam masyarakat Sunda.
Kesenian ini melibatkan sejumlah pemain gamelan, penari, pembawa umbul-umbul, dan Ki Lengser. Gamelan dalam mapag penganten sebagai musik pengiring upacara.
Gamelan merupakan kesenian yang memadukan berbagai alat musik. Gamelan Sunda terdiri atas bonang, saron panjang, jenglong, gong, kendang, suling, dan rebab. Jumlah pemainnya sesuai dengan jumlah instrumen yang dipakai.
Penamaan pemain (nagaya) sesuai dengan instrumen yang dimainkannya ditambah kata tukang. Misalnya, pemain bonang disebut tukang bonang, pemain jenglong disebut tukang jenglong, dan seterusnya.
Untuk kelengkapan pemikat, gamelan mengiringi tarian Merak. Sesuai dengan nama tariannya, pakaian dan gerakannya menggambarkan kehidupan merak yaitu binatang sebesar ayam dengan bulunya yang halus, bermahkota di kepala dan selalu mengembangkan bulu ekor untuk menarik merak betina.
Para penari memakai kain dan baju yang menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak seperti warna hijau, biru, dan hitam. Ditambah sepasang sayap yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan serta mahkota motif burung merak.
Selain musik dan tariannya, kehadiran Ki Lengser atau Mang lengser biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian penonton atau tamu undangan. Ki Lengser, orang yang mengarahkan jalannya upacara tersebut.
Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/tempat resepsi, lengser menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul. Peran lengser ini dilakoni oleh seorang pria. Sosok lengser diperankan sebagai seorang kakek dengan pakaian yang dikenakan terdiri dari baju kampret, celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala).
Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak mengundang tawa penonton/tamu undangan.
Upacara mapag panganten tidak berlangsung lama, karena fungsinya hanya untuk menyambut kedatangan kedua mempelai/pejabat/tamu negara dan mengantarkannya ke kursi pelaminan. Namun meski begitu, kehadirannya kerap ditunggu dan mengundang decak kagum banyak orang. (dokumen Yenni Elvira Syofyan).
5. Susu Sari Kedelai
Susu sari kedelai (sari kacang kedelai) merupakan istilah yang sudah sering kita dengar. Susu sari kedelai adalah minuman yang terbuat dari sari kedelai yang mempunyai banyak khasiat. Susu sari kedelai telah ada di Tiongkok selama ribuan tahun, tepatnya 1900 tahun lalu.
Pada dasarnya susu sari kedelai berbeda dengan susu sapi. Susu sari kedelai mempunyai ciri-ciri yaitu berwarna putih, rasanya manis, terbuat dari sari kacang kedelai (tumbuhan kedelai).
Sedangkan susu sapi berasal dari hewan sapi yang mengandung kasein. Akan tetapi susu sari kedelai juga bisa dikonsumsi oleh orang yang alergi susu sapi, sehingga susu sari kedelai dapat menggantikan peran susu sapi.
Susu sari kedelai pada masa kini banyak memiliki variasi rasa di antaranya yaitu melon, cokelat, strawberi, duren, dan lain-lain. Susu sari kedelai boleh dikonsumsi oleh segala macam usia terkecuali balita.
Susu sari kedelai biasanya dikonsumsi saat sarapan yang dihidangkan bersama roti atau kue, dan cocok dikonsumsi pada saat waktu santai dengan dipadukan dengan aneka jenis makanan ringan.
Susu sari kedelai banyak mengandung protein, vitamin B, vitamin C, mineral, zat senyawa anti aging, dan lain-lain. Dengan banyak kandungan gizi yang terdapat dalam susu sari kedelai, maka dari itu susu sari kedelai juga mempunyai banyak manfaat di antaranya yaitu mencegah penuaan dini, menyegarkan tubuh, mengatasi intoleransi laktosa, mencegah hipertensi dan jantung koroner, mengurangi kadar kolesterol, mencegah diabetes, dan lain-lain.
6. Tari Piring
Tarian piring atau tari piring (bahasa Minangkabau: Tari Piriang) merupakan sebuah seni tarian kebudayaan orang Minangkabau. Tarian ini secara tradisionalnya berasal dari Solok, Sumatra Barat.
Tarian ini dilakukan di mana penari memegang (baik menadah atau menggenggam) piring di tapak tangan mereka diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Gerakannya menyerupai aksi para petani semasa bercocok tanam, menuai, dan sebagainya.
Langkah-langkah dalam silek yakni silat diamalkan masyarakat Minangkabau. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh
penari-penari tersebut tanpa rasa takut.
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil tanaman yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke tanah Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa, namun sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan. Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan tari yang cepat, diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya.
Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai. Lalu para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring.
7. Bulan
Bulan adalah satelit alami planet Bumi. Bulan selalu bergerak memutari
porosnya, Bumi, setiap 27,3 hari. Oleh karenanya, bulan tidak terlihat di belahan Bumi yang sama sepanjang waktu.
Perputaran bulan mengelilingi Bumi juga yang menyebabkan bulan terlihat hanya pada malam hari. Saat malam, bulan seolah-olah terlihat seperti memiliki cahayanya sendiri. Padahal, cahayanya merupakan pantulan dari cahaya matahari.
Di bulan tidak ditemukan air, udara, serta sistem pelindung sekuat lapisan atmosfer. Oleh karena itulah, tidak ada kehidupan di bulan.
Hantaman benda langit menyebabkan kawah-kawah di permukaan bulan. Kawah paling besar bernama Clavius. Clavius memiliki diameter sejauh 230 km dan kedalaman sedalam 3,6 km.
Struktur bulan dari yang terdalam adalah inti, mantel dan kerak. Inti bulan memiliki bagian dalam yang keras setebal 240 km serta bagian luar berupa cairan setebal 300 km. Terdapat kandungan besi yang sangat banyak dalam inti bulan. Setelah inti, ada mantel yang amat tebal.
Mantel disusun oleh sedikit logam besi dan banyak mineral silikat. Kemudian yang terluar adalah kerak. Kerak bulan tersusun atas batuan granit dan juga mineral kalsium dengan ketebalan berkisar antara 48 hingga 74 km.
Jarak bulan dengan Bumi sangatlah teramat jauh. Jika dihitung dari pusat bulan ke pusat Bumi, jarak rata-ratanya adalah 384.405 km atau sejauh 30 kali diameter Bumi. Meski jauh, bulan masih dalam jangkauan gaya gravitasi Bumi tapi ia tak jatuh menimpa porosnya.
Hal demikian terjadi karena gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh pergerakan bulan mengelilingi Bumi. Gaya sentrifugal tersebut sedikit lebih besar daripada tarikan gravitasi Bumi, sehingga bulan tetap pada tempatnya. Gaya sentrifugal ini pulalah yang menyebabkan bulan bergerak semakin menjauhi bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm tiap tahunnya.
8. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.
Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Kandungan dalam pupuk kandang ada unsur hara makro dan mikro.
Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kendang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Unsur hara makro dan mikro mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.
Ciri-ciri pupuk kandang yang siap untuk digunakan adalah bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.
Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang.
Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh. Sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
Pupuk kandang ini mudah didapatkan dan sangat memberikan manfaat kepada kesuburan tanah dan tanaman. Karena mudah mendapatkannya, setiap yang punya hewan ternak dapat mengelola pupuk kandang ini.
9. Rumah Adat Indonesia
Rumah adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas khusus, yang digunakan untuk unian oleh suatu suku bangsa tertentu. Bangunan ini merupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku atau masyarakat.
Rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam sejarah, warisan, dan kemajuan peradaban masyarakat. Rumah-rumah adat di Indonesia memiliki bentuk dan arsitektur yang berbeda tergantung masing-masing daerah dan sesuai dengan budaya adat lokal.
Bangunan tersebut pada umumnya dihiasi ukiran-ukiran indah. Pada zaman dahulu, rumah adat yang tampak paling indah biasanya dimiliki oleh keluarga kerajaan atau ketua adat.
Rumah adat terbuat dari kayu-kayu pilihan dan pengerjaannya dilakukan secara tradisional yang melibatkan tenaga ahli di bidangnya.
Beberapa contoh rumah adat yang ada di Indonesia, misalnya rumah adat Kesepuhan di Provinsi Jawa Barat, rumah Joglo di Jawa Tengah, rumah Panggung di Provinsi Jambi, rumah Limas di Provinsi Sumatra Selatan, dan di ujung paling timur, Papua, terdapat rumah adat yang bernama Honai. Keberagaman rumah adat di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya suku bangsa, budaya, dan luas wilayah.
Rumah adat biasanya dipakai untuk acara-acara adat atau untuk musyawarah adat. Rumah adat di Indonesia terdiri atas beragam bentuk dan jenis. Rumah adat yang saat ini berdiri kokoh sengaja dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol budaya Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia, sebaiknya menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang.
Itulah penjelasan mengenai teks laporan hasil observasi lengkap dengan ciri-ciri, struktur, dan contohnya.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)