Pengemis Viral Dibonceng Motor Ternyata Eks Penderita Kusta Asal Mojokerto

Pengemis Viral Dibonceng Motor Ternyata Eks Penderita Kusta Asal Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 12 Okt 2023 17:27 WIB
Tangkapan video viral pengemis dibonceng naik motor bagus.
Tangkapan video viral pengemis dibonceng naik motor bagus. (Foto: tangkapan layar video viral)
Jombang -

Fenomena pengemis dibonceng seseorang mengendarai sepeda motor bagus viral di media sosial (medsos). Si pengemis keliling kampung meminta-minta ke rumah warga yang berada. Usut punya usut pengemis tersebut eks penderita kusta yang berasal dari Mojokerto.

Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kabupaten Mojokerto Zainul Hasan mengatakan sosok pengemis yang viral dibonceng sepeda motor bagus itu berasal dari Dusun Sumberglagah, Desa Tanjung Kenongo, Kecamatan Pacet. Si pengemis adalah seorang mantan penderita kusta.

"Itu orang Dusun Sumberglagah. Tidak semua rumah dia datangi, hanya rumah yang bagus-bagus dan toko-toko," kata Zainul kepada wartawan, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pola mengemis seperti di video yang viral, lanjut Zainul, sudah ada sejak lama. Mereka keliling ke semua wilayah Mojokerto hingga ke daerah di sekitarnya, termasuk ke Jombang. Menurutnya, eks penderita kusta mengemis dengan diantar orang lain sebagai ojek mereka.

"Mereka ada ojeknya. Hasilnya sebagian untuk bayar ojeknya. Mereka tidak memaksa, hanya menggerutu kalau tidak diberi uang," terangnya.

ADVERTISEMENT

Mengemis di fasilitas publik, kata Zainul, tentunya melanggar Perda Kabupaten Mojokerto nomor 2 tahun 2013 tentang Trantibum. Pihaknya pernah menertibkan eks penderita kusta yang meminta-minta di Simpang 4 Pekukuhan, Mojosari dan Simpang 5 Kenanten, Puri.

"Kami tidak bisa mendeteksi kalau mereka ke kampung-kampung. Apalagi wilayah kami 18 kecamatan. Itu masalah mental. Repot juga. Perlu treatment yang lain tapi bukan berarti kami menyerah," jelasnya.

Zainul menambahkan bahwa para eks penderita kusta di Dusun Sumberglagah selama ini sudah ditangani Pemkab Mojokerto melalui Dinsos. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan sembako kepada mereka secara rutin.

"Dukungan ke jaminan sosialnya kewenangan Dinsos. Setahu saya sembako dikasih rutin. Jika telat mereka bisa demo ke Pemkab. Mereka jadi prioritas," tandasnya.

Video pengemis itu viral setelah diunggah akun TikTok @rntarsk pada 14 Agustus 2023. Video berdurasi 29 detik ini memperlihatkan seorang pria dengan busana lusuh datang ke rumah warga. Nampak dari kondisi tangannya, pria ini eks penderita kusta.

Kemudian seorang perempuan berjilbab keluar rumah memberikan uang kepada pengemis tersebut. Si pengemis pun berlalu menuju ke pemotor yang menunggunya di halaman rumah. Pria berhelm hitam itu mengendarai sepeda motor jenis bebek nopol S 2904 NAP.

Mereka lantas berboncengan meninggalkan rumah si perekam video. Hingga siang ini, video aksi pengemis ini sudah ditonton 288,6 ribu kali, disukai 4.304 warganet, dibagikan 556 kali, serta menuai 770 komentar dari netizen.

Pemilik akun @rntarsk, Renita Ariska (23) mengatakan, video tersebut memang dia rekam dari dalam rumahnya pada 14 Agustus 2023. Perempuan berjilbab yang menyerahkan uang kepada si pengemis adalah kaka kandungnya, Rikha Rahmana (26). Hari itu juga ia memposting video tersebut di TikTok.

Pengemis diantar pemotor menggunakan sepeda motor bagus, ternyata kerap keliling kampungnya, yakni di Dusun Pucangrejo, Desa/Kecamatan Wonosalam, Jombang. Menurutnya, ada pengemis pria maupun wanita. Bahkan, ada pula pengemis yang datang ke rumah-rumah warga mengendarai sepeda motor sendiri.

Sosok para pengemis yang datang berbeda-beda. Informasi yang diperoleh Renita dari keluarganya, si pengemis eks penderita kusta. Modusnya, mereka mendatangi rumah-rumah warga yang nampak berada. Seperti rumahnya bagus dan mempunyai mobil.

"Tidak semua rumah warga, mereka pilih rumah yang bagus-bagus disamperin. Satu minggu biasanya 2-3 kali. Kadang seminggu tidak muncul sama sekali," terangnya.

Fakta bahwa para pengemis itu datang ke rumahnya menggunakan sepeda motor bagus, mengurangi rasa empati Renita. Terkadang si pengemis menggerutu ketika diberi uang lebih sedikit dari biasanya. Misalnya biasa diberi Rp 5.000, kemudian diberi Rp 2.000.

"Bisa bawa motor bagus kok minta-itu, jadi saya kurang kasihan. Kalau jalan kaki it's ok," tandasnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads