Pengendara mobil yang melewati simpang empat Dumpil Exit Tol Madiun diresahkan tingkah pengemis satu ini. Perempuan tersebut terus menggedor-gedor pintu mobil dan menunggu hingga diberi uang.
Aksi pengemis menggedor-gedor pintu mobil ini pun viral. Video aksi pengemis yang meresahkan pengendara itu menyebar di media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Dari video berdurasi 17 detik yang diterima detikJatim, terlihat seorang pengemis wanita itu memakai kerudung dan mengenakan rompi warna oranye. Aksi pengemis itu terekam seorang penumpang dari dalam mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman video yang beredar, pengemis itu tampak menggedor kaca mobil yang berhenti di traffic light usai keluar dari Gerbang Tol Madiun. Ia terus melakukan aksinya hingga diberi uang oleh pengendara. Hal ini membuat para penumpang mobil ketakutan.
"Betul itu insiden pengemis yang menggedor kaca pintu mobil terjadi di traffic light simpang empat Dumpil arah gerbang tol Madiun," kata Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).
Anton mengatakan kejadian tersebut membuat resah pengguna jalan. Akhirnya, mereka melapor ke Pos Polisi Dumpil. Saat ini, pengemis tersebut telah diamankan oleh tim gabungan Satpol PP, polisi dan Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun.
"Sudah diamankan oleh Satpol PP yang sebelumnya koordinasi dengan polisi dan Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun," imbuhnya.
Pengemis yang diketahui seorang wanita tersebut, kata Anton telah dibawa oleh Dinas Sosial Kabupaten Madiun. Wanita tersebut berinisial M, warga Desa/Kecamatan Balerejo, Madiun.
"Infonya sudah diserahkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Madiun untuk mendapatkan pembinaan. Selanjutnya akan diserahkan pihak keluarganya," jelas Anton.
Anton menambahkan, sebelumnya memang sudah banyak laporan mengenai ulah pengemis di simpang empat Dumpil arah Exit Tol Madiun. Pengemis tersebut sudah jadi sasaran tim untuk dilakukan pengamanan.
"Kami sudah menertibkan dan mengamankan gelandangan serta pengemis yang ada di simpang empat Dumpil oleh Satpol PP yang sebelumnya kita berkoordinasi karena sering ada laporan warga ke pos polisi," tandas Anton.
(hil/iwd)