Warga Sumenep yang Rumahnya Diserang Api Misterius Keluarkan Semua Perabot

Ahmad Rahman - detikJatim
Sabtu, 07 Okt 2023 15:02 WIB
Rumah Hairun yang diserang api misterius di Sumenep (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep -

Keluarga Hairun (55) warga Desa Payudan Nangger, Guluk-guluk, Sumenep akhirnya mengungsi. Ini setelah empat hari berturut-turut api misterius muncul di rumahnya. Tak hanya itu, seluruh perabot dalam rumah juga dikeluarkan dan ditaruh di depan rumah.

Tampak sejumlah barang yang mudah terbakar juga dikeluarkan seperti seperti kain, karung jagung. Benda-benda tersebut sebelumnya bahkan sudah terlalap api.

Pemandangan di rumah yang menjadi sasaran api misterius tersebut terlihat acak-acakan karena semua pakaian dimasukkan ke dalam karung disimpan di teras rumah. Sedangkan perabot lainnya seperti sajadah yang sudah terbakar, kursi, tempat tidur semuanya ditaruh di depan rumahnya.

Ahmad Efendi, salah satu kerabat H. Hairun menceritakan semua isi rumah yang dianggap mudah terbakar memang sengaja dikeluarkan. Sebab selama empat hari ini, api yang muncul seperti mengincar barang-barang tersebut.

"Ini isinya rumah dikeluarkan semua karena biasanya api itu mengenai barang yang mudah terbakar," kata Efendi kepada detikJatim, Sabtu (07/10/2023).

"Perabot di dalam rumah kita keluarkan semua karena khawatir akan kena api lagi," imbuhnya.

Sedangkan warga, tokoh masyarakat setempat hampir setiap malam melakukan penjagaan di rumah tersebut. Ini dilakukan untuk mengantisipasi api misterius muncul lagi.

Sebelumnya, sejumlah titik api misterius tiba-tiba muncul di rumah warga Desa Payudan Nangger, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Peristiwa tersebut terekam dan dan beredar viral di media sosial.

Rumah warga yang terbakar diketahui milik Hairun (55). Sedangkan percikan api diketahui muncul pertama kali membakar taplak meja rumah dan menyebar ke sejumlah titik.



Simak Video "Menikmati Wisata Tersembunyi Madura, dari Myze Sumenep"

(abq/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork