Pemkab Blitar Akhirnya Turun Tangan Bantu Ibu dan 3 Anaknya yang Difabel

Pemkab Blitar Akhirnya Turun Tangan Bantu Ibu dan 3 Anaknya yang Difabel

Erliana Riady - detikJatim
Kamis, 05 Okt 2023 15:11 WIB
Rumah keluarga Sasmiati di Blitar saat didatangi petugas
Rumah keluarga Sasmiati di Blitar saat didatangi petugas (Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Pemkab Blitar dan pihak terkait akhirnya turun menangani keluarga difabel, Sasmiati yang tak tersentuh bantuan sosial (bansos) selama ini. Sejumlah pejabat kini turun langsung ke rumah Sasmiati di Dukuh Sumberkendi, Dusun Dawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

Mereka di antaranya jajaran Pemkab Blitar sampai Dinsos Provinsi Jatim dan Perwakilan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof Dr Soeharso Surakarta.

"Menurut ukuran orang desa ya rumahnya bagus ya. Tapi karena ini bangunan lama jadi mulai rusak. Namun karena penghuninya mempunyai keterbatasan mental, jadi gak bisa mikir selayaknya orang normal. Sebenarnya kepedulian lingkungan harus dibangun. Gak harus pusat turun," kata Perwakilan BBRSPDF Prof Dr Soeharso, Surakarta, dr Ismiyatun, Kamis (5/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penanganan secara konprehensif pun dirancang agar Sasmiati dan ketiga anaknya bisa mendapat haknya sebagai kategori warga negara yang harus dipelihara negara. Dinas Perkim Pemkab Blitar telah melakukan survei untuk merehab kondisi bangunan tempat tinggal Sasmiati. Anggaran yang bersumber dari PAK disiapkan dengan dana Rp 20 juta.

"Skema bantuan kami dari Dinas Perkim Pemkab Blitar adalah merehab bangunan yang sudah ada. Kami ada program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sudah masuk daftar pendek sebenarnya, kami pakai dana PAK semoga tiga pekan ke depan sudah mulai action. Ini kami susun SKnya," kata Kadis Perkim Pemkab Blitar, Iwan Dwi Winarto.

ADVERTISEMENT

Rumah yang ditempati Sasmiati merupakan rumah warisan yang juga menjadi hak dua anak Warsi lainnya. Soal syarat status tanah harus clear and clean bagi penerima bantuan. Untuk itu, Iwan mengaku akan berkoordinasi dengan RT, Kades dan Camat agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari dengan ahli waris Warsi yang lainnya.

Sedangkan untuk penanganan kondisi mental Sasmiati dan ketiga anaknya, Dinsos Pemkab Blitar melakukan pendampingan untuk pemeriksaan secara intensif. Pemeriksaan akan dilakukan di poli jiwa RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

"Kami berkoordinasi dengan pihak desa untuk mengusulkan nama Bu Sas menjadi penerima manfaat PKH atau BPNT," ujar Kadinsos Pemkab Blitar, Bambang Dwi Purwanto.

Hari ini, Sasmiati dan ketiga anaknya diantar kades setempat Mujiadi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Mereka juga didampingi tim dari Dinsos Pemkab Blitar untuk mendapatkan penanganan medis terkait keterbelakangan mental. Wajah Sasmiati dan ketiga anaknya tampak berseri-seri. Sementara bantuan sosial pemerintah belum terealisasi, namun kiriman sembako mengalir dari para donatur dari berbagai daerah.

"Hari Minggu besok, kami warga sekitar mulai gotong royong membersihkan rumah Bu Sas. Kami buatkan tenda untuk tinggal, sementara proses rumah diperbaiki. Alhamdulillah berkat bantuan semua, Bu Sas dan anak-anaknya kelihatan senang sekali," tandas Mujiadi.

Sebelumnya, Sasmiati dan ketiga anaknya yang mengalami keterbelakangan mental selama ini tak tersentruh bantuan sosial. Kondisi rumah Sasmiati juga sangat memprihatinkan.

Walaupun dinding rumah yang mereka huni dari tembok, namun bagian atapnya telah rusak. Bahkan bagian dapur yang menjadi aktivitas sehari-hari Sasmiati, terancam roboh dimakan umur. Kondisi rumah yang tak layak huni sudah terjadi hampir 10 tahun ini.




(abq/iwd)


Hide Ads