Ia merupakan pemimpin gerakan kemerdekaan India. Mahatma Gandhi juga seorang pelopor filosofi dan strategi non-kekerasan.
Lantas, seperti apa latar belakang Hari Tanpa Kekerasan Internasional 2 Oktober? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 2 Oktober Memperingati Hari Apa? |
Definisi Tanpa Kekerasan:
Tanpa kekerasan merupakan bentuk perlawanan tanpa adanya unsur kekerasan, baik secara verbal maupun fisik. Hal ini untuk mewujudkan perubahan sosial ataupun politik.
Mengutip perkataan Profesor Gene Sharp dalam publikasinya yang berjudul The Politics of Nonviolent Action, aksi tanpa kekerasan diartikan sebagai suatu teknik yang dimanfaatkan orang-orang yang menolak sikap pasif dan tunduk, dan yang memandang perjuangan sebagai hal penting.
Tanpa kekerasan bukanlah suatu upaya menghindari konflik. Tetapi bentuk respons agar bersikap efektif terhadap permasalahan.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023 |
Sejarah Hari Tanpa Kekerasan Internasional
Melansir situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), resolusi Majelis Umum A/RES/61/271 tanggal 15 Juni 2007 menetapkan peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Juga sebagai bentuk kampanye anti tindakan kekerasan melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat.
Pada Januari 2004, seorang aktivis Hak Asasi Manusia dari Iran, Shirin Ebadi menyerahkan proposal tentang peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Hingga akhirnya mendapat banyak dukungan, salah satunya dari PBB.
Ketika memperkenalkan resolusi tersebut ke hadapan Majelis Umum PBB dengan mengatasnamakan 140 negara pendukung, Menteri Luar Negeri India Anand Sharma mengungkapkan dukungan terhadap resolusi tersebut merupakan bentuk cerminan rasa hormat terhadap Mahatma Gandhi dan relevansi abadi filosofinya.
Mengenal Sosok Mahatma Gandhi
Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi merupakan seorang pemimpin spiritual. Ia juga politikus asal India yang lahir pada 2 Oktober 1869.
Ia sosok penting dalam Gerakan Kemerdekaan India yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan melalui aksi demonstrasi damai. Dalam perjuangannya meraih kemerdekaan India, Gandhi menerapkan empat prinsip dasar sebagai berikut.
- Prinsip perlawanan tanpa menggunakan cara kekerasan atau Ahimsa.
- Bersikap non-kooperatif dengan cara menolak segala bentuk kerja sama dan mengabaikan seluruh imbauan serta arahan dari pemerintahan Inggris.
- Pemboikotan produk-produk monopoli dagang Inggris dan tindakan mogok kerja secara serentak.
- Gerakan Swadeshi atau dengan kata lain nasionalisme dengan cara membangun kemandirian ekonomi di ruang lingkup masyarakat, dan menolak seluruh produk buatan perusahaan Inggris.
Gerakan tanpa kekerasan yang dipelopori Mahatma Gandhi menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, menentukan gagasan politik, dan kebijakan pemerintah. Dengan begitu, Hari Tanpa Kekerasan Internasional merupakan suatu penghormatan dari seluruh masyarakat global terhadap sosok Mahatma Gandhi.
Terakhir, mengutip salah satu kalimat yang diujarkan mendiang Mahatma Gandhi yang berbunyi: "Anti kekerasan merupakan kekuatan terbesar yang dimiliki umat manusia. Ini lebih kuat dari senjata penghancur terdahsyat yang dibuat oleh kecerdasan manusia".
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)