Nasib nahas dialami Dwi Santoso warga Desa Japan, Kecamatan Babadan, Ponorogo. Niat hati ingin lihat layang-layang di Sirkuit Motor Cross, Jurang Gandul, Kadipaten, Ponorogo, Minggu (17/9), petaka malah mengampirinya.
Mata dan hidung bocah 7 tahun itu terluka akibat terkena benang layang-layang milik salah satu peserta event. Bahkan, hidungnya patah dan bola mata sebelah kanan luka serius.
"Sakit yang sebelah kanan, belum bisa dipakai melihat," tutur Dwi kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Minggu (1/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJatim, meski kondisi Dwi saat ini stabil. Namun, mata sebelah kanannya masih tertutup perban. Bagian hidung atas tampak sedikit bengkak.
Sementara, ayahnya, Sumawan menerangkan saat itu anaknya ingin melihat event layang-layang. Akhirnya oleh ibunya, Komariah diantar melihat ke lokasi acara. Sesampainya di lokasi, anaknya bersama teman-temannya melihat salah satu layangan yang diterbangkan peserta.
"Pas lihat layang-layang itu, anak saya kena benang. Karena layangannya cukup besar dan pemiliknya hilang kendali akhirnya dilepaskan, gulungan benang itu kena wajah anak saya, melukai hidung dan mata," terang Sumawan.
Anaknya yang baru masuk kelas 1 sekolah dasar itu pun langsung berdarah. Hidungnya patah dan mata sebelah kanannya terluka. Oleh orang tuanya, Dwi langsung dibawa ke rumah sakit swasta di Ponorogo.
"Karena luka serius yang menyebabkan anak saya muntah darah berkali-kali," tandas Sumawan.
(abq/dte)