- Pengertian Pancasila
- Arti Lambang Pancasila 1. Burung Garuda 2. Cengkraman Kaki Burung Garuda 3. Warna Emas 4. Jumlah Bulu 5. Perisai 6. Lambang Sila Ke-1: Bintang 7. Lambang Sila Ke-2: Rantai 8. Lambang Sila Ke-3: Pohon Beringin 9. Lambang Sila Ke-4: Kepala Banteng 10. Lambang Sila Ke-5: Padi dan Kapas
Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada 1 Oktober setiap tahunnya merupakan salah satu momentum bersejarah di Indonesia. Peringatan ini berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September PKI (G30S PKI).
G30S merupakan upaya yang disinyalir dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengubah ideologi bangsa. PKI ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi Komunis.
Untuk mengenang peristiwa yang hampir mengancam kedudukan Pancasila, maka pada masa pemerintahan Orde Baru diterbitkan Surat Keputusan Menteri/Pangllima Angkatan Darat pada 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Surat tersebut menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Lokasi Pembantaian PKI di Jawa Timur |
Pengertian Pancasila
Pancasila terdiri dari dua suku kata, yaitu panca yang artinya lima, dan sila yang artinya dasar. Sehingga dapat diartikan sebagai lima dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan sumber hukum yang mengatur Indonesia dan seluruh unsur di dalamnya, meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan negara.
Tidak hanya sekadar dijadikan simbol negara, Pancasila merupakan dasar negara. Artinya, Pancasila mempunyai nilai-nilai penting, di antaranya nilai budaya, nilai adat, dan nilai agama yang harus dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
![]() |
Arti Lambang Pancasila
Mengutip situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), lambang Pancasila terdiri atas elemen burung garuda dengan lima perisai yang setiap silanya memiliki kandungan makna tersurat maupun tersirat.
1. Burung Garuda
Elemen Burung Garuda diartikan sebagai kekuatan dan gerak yang dinamis. Sebagaimana tampak pada bagian sayapnya yang mengembang seakan-akan selalu siapa siaga terbang ke angkasa.
Sayapnya yang selalu mengembang itu melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara Indonesia.
2. Cengkraman Kaki Burung Garuda
Pada cengkraman kaki Burung Garuda terdapat pita putih bertuliskan seloka yang berbunyi "Bhinneka Tunggal Ika". Seloka ini diambil dari buku-buku Sutasoma karangan Empu Tantular.
Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti berbeda-beda tetapi satu jua. Slogan ini menjadi kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, budaya, dan sebagainya.
3. Warna Emas
Warna kuning emas dari Burung Garuda melambangkan keagungan. Dengan begitu, bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang sifatnya agung dan luhur.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023 |
4. Jumlah Bulu
Jumlah bulu pada elemen Burung Garuda terdiri atas 17 helai bulu sayap kanan dan kiri, 45 helai bulu leher, 19 helai bulu pangkal ekor, dan 8 helai bulu ekor.
Angka-angka tersebut menyiratkan tanggal 17 Agustus 1945 yang merujuk pada Hari Kemerdekaan Indonesia. Maknanya adalah menyadarkan setiap warga negara Indonesia supaya menghargai waktu dan selalu mengingat sejarahnya.
5. Perisai
Perisai adalah lambang perjuangan dan perlindungan karena benda ini sering dijadikan sebagai alat perlindungan diri dari serangan musuh oleh para prajurit di medan perang.
Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah yang melambangkan garis khatulistiwa yang membelah kepulauan Indonesia. Di dalam perisai ini terbagi atas lima bagian yang masing-masing melambangkan sila-sila Pancasila.
![]() |
6. Lambang Sila Ke-1: Bintang
Bunyi sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini dilambangkan dengan bintang yang mengandung arti sebuah cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia.
7. Lambang Sila Ke-2: Rantai
Sila kedua berbunyi, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dilambangkan dengan mata rantai yang membentuk segi empat dan lingkaran yang saling bergandengan. Hal ini mengandung arti bangsa Indonesia saling berkait erat, saling bahu-membahu, dan saling membutuhkan.
8. Lambang Sila Ke-3: Pohon Beringin
Sila ketiga berbunyi, Persatuan Indonesia. Sila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Pohon beringin adalah pohon berukuran besar sehingga banyak digunakan orang sebagai tempat berteduh di bawahnya.
Hal ini dihubungkan dengan Indonesia, di mana semua rakyatnya dapat 'berteduh' di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pohon beringin juga mempunyai karakteristik sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Elemen ini melambangkan keberagaman suku bangsa di bawah nama Indonesia.
9. Lambang Sila Ke-4: Kepala Banteng
Bunyi sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng yang mengandung filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul.
Hal ini dikaitkan dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang mengutamakan musyawarah, di mana mereka dapat melakukan diskusi bersama dalam mengambil suatu keputusan.
10. Lambang Sila Ke-5: Padi dan Kapas
Sila kelima berbunyi, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini dilambangkan dengan elemen padi dan kapas yang merupakan kebutuhan pangan dan sandang masyarakat Indonesia.
Elemen ini menyiratkan sebuah makna bahwa syarat utama negara yang adil, yaitu terciptanya kemakmuran bagi seluruh rakyat tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, agama, dan sebagainya.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)